Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cara Warga Desa Bersyukur Menyambut Ramadan

11 Maret 2024   14:57 Diperbarui: 11 Maret 2024   15:05 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Minta bude wae, dia bikin apem pesanan, pasti lebih," kata ipar saya yang kebetulan membuka toko sayuran.  

Saya bukan orang yang fanatik harus ada apem atau jajanan khas lainnya, juga lauk dalam nasi kotak. Bagi saya yang penting niat mengikuti kenduri. Akan tetapi ipar selalu melengkapinya, katanya apem dan pisang makanan harus ada di setiap kenduri. 

Apem khas Madiun. Foto dokpri 
Apem khas Madiun. Foto dokpri 

Apem merupakan kudapan khas Jawa yang selalu ada di setiap kirim doa pada orang yang meninggal. Terbuat dari tepung beras, santan, gula, tape nasi yang dipanggang. Makanan ini gurih, manis sedikit asam. Sangat enak dan empuk jika dimakan  saat masih panas. 

Apem dalam bahasa Jawa mengandung makna maaf atau ampunan. Menurut beberapa sumber kata apem berasal dari bahasa Arab kata afuwwun yang berarti ampunan.
Jika dikaitkan dalam acara kenduri menyambut bulan Ramadan, sebagai simbol memohon maaf kepada tetangga.

Kenduri dengan saling tukar nasi dan lauk-pauk, selain wujud syukur, permohonan maaf juga mengajarkan keikhlasan. Hemat saya, ketika ada warga mendapat nasi dengan lauk telur rebus harus ikhlas atau bahkan telur dadar yang diiris. 

Setiap warga tidak sama isi lauk yang ada di dalam kotak nasi. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan, keikhlasan. Pada umumnya mie goreng, sambel goreng kentang, ayam goreng, tahu. Jika tidak sempat memasak, boleh membeli di luar, seperti nasi ayam jumbo, nasi ayam penyet, nasi padang. 

Apapun makanannya, kenduri tetap dilaksanakan, tidak memberatkan. 

Terima kasih telah singgah.Selamat menunaikan ibadah puasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun