Hidup hemat bukan saja pada pembelian barang-barang. Penggunaan skincare dan perawatan wajah pun harus hemat. Semula saya bisa perawatan setiap bulan, sekarang satu tahun cukup 3-4 kali saja. Pembelian skincare pun saya buat hemat.Â
Jika tidak ada aktivitas luar rumah, pemakaian serum tipis-tipis saja, yang penting kulit wajah tetap lembab. Pernah juga ketika konsultasi ke dokter yang ada di Natasha, dia tanya.Â
"Sekarang jarang ke sini? Sedikit kusam ya?"
"Lagi hemat dan tidak ada waktu senggang, Dok." Malu juga saya jawabnya.
Saya pun cari cara lain agar kulit wajah tidak kusam. Nutrisi kulit tidak mengandalkan dari skincare saja, tetapi dari makanan, seperti pisang, pepaya. Perbanyaklah minum, makan sayuran dan buah-buahan yang tumbuh tanpa mengenal musim. Sesekali boleh konsumsi alpukat, durian, manggis, duku, salak dan sebagainya jika lagi musim.
Menjaga kesehatan kulit juga bisa dengan banyak-banyak bersyukur. Ketika bahagia, kulit wajah akan tampak berseri, tidak kusam. Tak kalah penting setiap hari saya harus gerak teratur seperti bersepeda, jalan kaki.Â
Setelah berkeringat, rasanya kulit wajah jadi bugar. Kalau kulit wajah masih tetap butek, sepertinya bakat dari lahir, karena saya terlahir dengan warna kulit sawo mateng.Â
Akhir Kata
Skincare dan beras bagi saya sama-sama pentingnya. Jika harga keduanya naik, tetapi gaji masih sama. Saya akan lebih menghemat pemakaian.Â