Pada 20 Februari 2024 pukul 19.30 WIB. Kedai Kopi Kakak dan Rumah Kapitan Cina ramai dikunjungi tamu undangan khusus. Mayoritas tamu adalah teman suami. Saya hanya mengundang teman satu kamar saat berhaji, juga Bu Isti dan suaminya, Kompasianer yang aktif menulis.Â
Dukungan para perupa AMFPA, Bu Inda Raya, Owner Kopi Kakak dan teman-teman menjadi kunci kesuksesan grand opening Art Exhibition AMFPA Indonesia. Tentunya hal ini membuat semuanya bahagia. Kebagian bukan karena pamerannya atau seberapa banyak lukisan terjual, tetapi pertemuan para perupa, teman, tamu undangan.Â
Sebelum acara dibuka, seorang perupa bertanya,
"Apa itu Changing Perspective?"Â
Saya pun jadi teringat belum menjelaskan mengapa mengambil tema itu.Â
Changing Perspective
Changing Perspective diambil dari bahasa asing yang artinya mengubah perspektif atau cara pandang terhadap sesuatu. Mungkin teman-teman akan mengira oleh karena pameran ini hasil karya disabilitas, Changing Perspective tertuju pada kelebihan para perupa. Bisa benar bisa juga tidak. Akan tetapi saya tidak ingin menonjolkan sisi disabilitasnya, melainkan hasil karya.Â
Ketika melihat, mengagumi karya seni yang beragam, secara tidak sadar memberi pengaruh, baik secara emosional ataupun intelektual. Namun, setiap orang memiliki perspektif berbeda dalam memahami dan memaknainya.Â
Perbedaan sudut pandang tidak masalah. Tidak perlu diubah menjadi sama, perbedaan akan memperkaya perspektif masyarakat. Dengan karya juga dapat mengubah kehidupan seseorang. Pameran ini juga menjadi bagian penting untuk menumbuhkan apresiasi, mengakrabkan masyarakat dengan sesamanya dan masyarakat dengan seni rupa.Â
Terima kasih atas apresiasi Sahabat semua. Sampai bertemu di kedai Kopi Kakak Madiun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H