"Apa arti dari Changing Perspective?" tanya saya kepada Kompasianer, Mbak Siska Artati begitu sapaannya.
Bertanya tentunya karena bahasa Inggris saya di bawah lima, hikhik.
Selain itu saya pun ingin memiliki kebulatan, kekuatan dalam menentukan tema pameran lukisan.Â
"Apa itu Changing Perspective?" tanya suami juga ketika saya memilih tema ekshibisi.Â
"Artinya sudah ada di mbah google, keren kan?" Suami mesem saja tanpa protes. Baginya tema apapun yang penting acara terlaksana, karena hampir 4 tahun tertunda.Â
Sejak Bu Inda Raya menjabat Wakil Wali Kota Madiun, pameran lukis ini sudah direncanakan. Perencanaan sangat panjang, hingga 3 Desember 2023, ada pembicaraan yang lebih serius.
"Jangan di Aston, di Kopi Kakak saja. Nanti saya hubungi  pemiliknya. Jangan setelah Februari 2024 ya."Â
Suami tak bisa berkutik. Dia pun meminta kesiapan teman-temannya sesama anggota AMFPA (Association Of Mouth & Foot Painting Artists). Dari delapan perupa AMFPA Indinesia ada tujuh yang siap berpameran. Mereka adalah Agus Yusuf (Madiun), Faisal Rusdi (Bandung), Mumammad Amanatullah (Gresik), M. Asroel (Bali), Sabar Subadri (Salatiga), Sadikin Pard (Malang), Salim Harama (Sleman).
Oleh karena perhelatan kecil-kecilan, semua dikelola sendiri. Tugas saya membuat katalog, flyer, banner, konsumsi tamu undangan, hotel untuk perupa. lebih tepatnya seksi wara wiri woro. Sementara suami memastikan lukisan teman-temannya dari luar kota tiba dengan selamat
Grand Opening Art Exhibition AMFPA IndonesiaÂ
Satu pekan sebelum grand opening Art Exhibition AMFPA Indonesia, Bu Wawali Kota Madiun terus memantau kesiapan acara. Semua orang tahu dia sangat memperhatikan karya dan rasa empatinya terhadap kaum disabilitas bagus sekali. Itu sebabnya grand opening Art Exhibition AMFPA Indonesia oleh Bu Inda Raya.Â