Saya tidak ingin kondisi keuangan terus memburuk. Itu sebabnya berbagai pekerjaan dilakukan, seperti terima jahitan, memberi les komputer, jasa pengetikan skripsi, titip jajanan di koperasi siswa.Â
Bayar UKT Pinjam Online
Menyikapi berita viral terkait mahasiswa ITB bisa bayar UKT dengan pinjam dulu lewat online atau pinjol. Saya rasa seperti kasus saya dahulu yang terjebak utang koperasi. Meski berbeda teknik peminjamannya, tetapi sama-sama utang dan ada bunga.Â
Saya sering mendengar teman, kerabat yang terjebak pinjol. Pada awalnya mereka merasa mudah dengan cicilan per bulan. Faktanya setiap bulan selalu ada kebutuhan lain, sehingga menunggak. Setelah dikalikan utang tersebut menjadi 3 kali lipat dari pokoknya.Â
Masalah lain muncul ketika menunggak pinjol, teror dilajukan bukan kepada peminjam saja tetapi orang yang dikenal peminjam. Â Untuk itu saya sarankan hindari pinjaman online.Â
Solusi Bayar UKT yang Tinggi
Besaran UKT setiap mahasiswa berbeda dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua, atau pihak lain yang membiayai.
Kemampuan ekonomi meliputi Pendapatan, jumlah tanggungan keluarga. Ini semua diketahui setelah mahasiswa mengisi formulir yang berisi  pendapatan, foto rumah, kendaraan, pengeluaran keluarga.Â
Pendapatan, kekayaan mungkin saja bisa disembunyikan agar UKT rendah. Akan tetapi jangan dilakukan, suatu saat bisa terbongkar, anak pun akan mendapat sangsi sosial.Â
Sebagai contoh, teman SMA anak saya, dia mendapat bantuan dari KIP kuliah karena orang tuanya bekerja sebagai penarik becak. Sehari-hari dia bergaya mewah, mulai dari pakaian, tas, sepatu yang harganya jutaan, ponsel pun seharga Rp10 juta. Gaya hidupnya membuat iri teman-temannya.Â
Ketetapan UKT rendah karena penghasilan orang tua di bawah Rp4 juta, harus diselaraskan dengan gaya hidup. Ketika mendapat UKT tinggi dan tidak sesuai dengan penghasilan orang tua, kita bisa coba mengajukan keberatan. Jika tidak dikabulkan, saya yakin orang tua akan mengusahakan yang terbaik untuk anaknya.Â
Kalau saya ketika mendapat UKT anak yang tinggi, Rp8 juta berusaha mengambil strategi, yakni membuat rekening tabungan pendidikan. Setiap bulannya rekening itu diisi. Ketika anak meminta melunasi UKT, setidaknya tidak mendadak mencari atau mengambil tabungan lain.Â
Tabungan pendidikan anak sangat penting. Saya berkaca pada teman satu kantor di tata usaha yang sudah PNS. Dia setiap bulannya menyisihkan Rp100 ribu untuk tabungan anak. Ketika amprah saya ke koperasi ditunda, dia meminjamkan tabungan anaknya sebesar Rp600 ribu.Â
Dia mengatakan, setiap bulan saya harus membayar Rp100 ribu karena itu tabungan pendidikan anaknya. Saya terharu, bahagia ada orang sebaik dia. Lebih terharu ketika adik saya lulus, teman saya meninggal. Anaknya paling besar masih sekolah dasar kelas 6, kedua adiknya masih kecil-kecil.Â