Petani menunda tanam padi juga karena lahan sebelahnya belum siap tanam. Jika lahan sebelah milik orang lain belum ditanam, kita melanjutkan tanam, air yang seharusnya mengairi sawah kita akan masuk ke lahan orang lain melalui galengan. Itu sebabnya jika petani hendak tanam harus ada kesamaan waktu mengairi dengan pemilik lahan sebelahnya.Â
Kendala lain jika mengairi sawah belas palawija adalah air cepat meresap ke dalam tanah, karena pecahnya terlalu dalam. Jika mengandalkan air sumur pompa tidak akan mampu, lahan akan kembali kering. Berbeda jika pengairan dari air hujan, lahan akan terus basah.Â
Risiko Tanam Bibit Padi Usia Tua
Hujan yang ditunggu-tunggu datang membawa keberkahan di malam Ahad awal tahun 2024. Petani sumringah, karena sawahnya tergenang air dan siap dibajak.
"Alhamdulillah, besok bisa tanam." Itulah yang saya dengar pada malam turunnya hujan. Ketika itu bertepatan dengan acara pengajian rutin ibu-ibu yasinan di rumah saya.Â
Ada petani yang mengatakan setiap pengajian di rumah saya selalu turun hujan deras. Itu hanya kebetulan. Saya pun tak ingat, apa benar yang dikatakan salah seorang jamaah sekaligus petani tersebut. Pastinya jika waktunya hujan akan tetap turun.
Benar saja, besok paginya setelah hujan deras, banyak petani yang memulai bajak sawah, cabut bibit. Meski terlambat menanam padi dan usia benih di atas 30 hari, petani di desa saya masih bisa tanam. Hasil produksi saat panen telah memahaminya. Bibit berusia tua kurang beranak dan itu memengaruhi jumlah produksi padi.Â
Apapun, berapapun hasil produksi kelak, sebagai petani harus legowo. Penting adalah merawat tanaman padi.Â
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H