Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

2 Teknik Membuat Persemaian Padi Saat Musim Tanam Satu

22 Desember 2023   03:53 Diperbarui: 22 Desember 2023   07:35 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto persemaian padi saat musim tanam satu. Foto Sri RD

Luas lahan untuk persemaian

Kami tidak memiliki rumus pasti umtuk menentukan luas persemaian, hanya mengira-ngira, tetapi tidak pernah kekurangan benih atau kelebihan. Jika pun lebih hanya beberapa ikat untuk sulam atau mengganti bibit yang mati pasca tanam.

Kami mempersiapkan persemaian dengan panjang 6 meter, lebar 8 meter untuk satu petak lahan yang luasnya 1350 m2.

Mengutip dari laman pertanian. Lahan untuk persemaian sekitar 4% dari luas lahan yang akan ditanami. Jika 1 hektar (10.000 m2), petani harus mempersiapkan persemaian lahan dengan luas 400 m2.

Penutup

Cara membuat persemaian di atas bukan berdasarkan ilmu pertanian yang diajarkan di bangku kuliah. Akan tetapi berdasarkan pengalaman pribadi dari orang tua secara turun temurun. Jadi tidak bisa dijadikan sumber untuk dipraktikan.

Istilah ngrecek dan combor pun tidak diketahui arti sebenarnya secara bahasa. Mungkin digunakan hanya di kampung saya saja atau wilayah lain juga sama. Namun teknik pembuatan persemaian saya rasa sama, bahkan sekarang ada teknik baru membuat persemaian dengan tanah di atas plastik. Teknik ini bisa dilakukan di halaman rumah, tanpa bajak.

Tulisan ini hanya berbagi pengalaman. Keberhasilan dalam menanam padi selain cerdas menentukan pola tanam, perawatan, bibit unggul, juga kerja sama dengan pekerja. 

Terima kasih telah singgah. Salam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun