Setiap daerah akan berbeda dalam menentukan jadwal pola tanam. Hal ini memperhatikan beberapa aspek, diantaranya umur tanaman, iklim, dan perlakuan terhadap tanaman. Saat ini sebagian petani di desa menetapkan pola tanam padi-padi-palawija. Pola ini dilakukan oleh petani sejak dulu.Â
Akhir-akhir ini banyak petani yang menanam padi sepanjang tahun, bahkan ada yang 4 kali. Hal ini tentunya didukung oleh pengairan, bibit unggul dan teknologi canggih. Pun ada pendampingan dari pemerintah.
Tak sedikit petani yang masih menerapkan pola tanam lama, yakni padi-padi-palawija. Menerapkan pola tanam dua kali padi dan satu palawija memiliki banyak keuntungan dan dapat meningkatkan produksi padi setelahnya. Beberapa di antaranya adalah:Â
1. Pengendalian hama
Permasalahan yang sering dihadapi petani ketika bercocok tanam adalah hama.Â
Menanam padi sepanjang tahun berisiko siklus pertumbuhan hama tidak terputus. Hama seperti memiliki sumber makanan yang tak pernah habis. Dengan menerapkan pola tanam yang tepat dapat mengendalikan hama.Â
Pengendalian hama merupakan usaha untuk mengontrol populasi hama pada tanaman.Â
2. Kesuburan tanah
Padi merupakan tanaman yang membutuhkan unsur hara cukup tinggi. Dengan menerapkan pola tanam padi dua kali dan palawija satu kali akan meningkatkan kesuburan tanah.Â
Hal ini karena menanam palawija terutama kacang hijau mampu meningkatkan unsur hara, seperti Nitrogen (N) yang dibutuhkan tanaman padi.Â
Unsur hara ini akan membantu tanaman dalam proses fotosintesis, pertumbuhan. Setelah unsur hara stabil, petani bisa menanam padi kembali dan masuk pada musim tanam kesatu.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya