Belanda mendirikan Keresidenan Madiun pada tahun 1830, sebagai residennya adalah Loudewijk De Launy. Berdirinya Residentslaan saat itu  menjadi titik awal lahirnya Kota Madiun.
Sejarah lengkapnya kita bisa membaca dari sini
Bangunan Bakorwil 1 Madiun Menjadi Destinasi Wisata
Saya kira sedikit orang tahu tentang gedung dan tugas Bakorwil. Walaupun terletak di Pahlawan Street Center (PSC), Bakorwil sehari-harinya tampak sepi, seperti kantor pemerintahan tanpa penghuni, juga tanpa struktur organisasi pemerintahan.
Sejak tahun 2022, sebagaimana keterangan dari Bu Kartika dan berbagai media, Bakorwil I Madiun meluncurkan program inovasi Destinasi Wisata Residen atau disingkat "Dewa Resi".Â
Dewa Resi berada di komplek Bakorwil ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya tingkat Kota Madiun. Hal ini berdasarkan Keputusan Wali Kota Madiun. Alasan kuat menjadi tempat destinasi wisata cagar budaya, karena bangunannya memiliki gaya kolonial Belanda dengan ornamen yang sangat menarik. Juga banyak arca dan patung yang berusia ratusan tahun.Â
Satu lagi yang belum diketahui masyarakat banyak adalah terowongan bawah tanah yang menghubungkan Bakorwil dengan sejumlah instansi pemerintah di masa lalu.Â
Ketika melihat bagian ruang tamu, saya tertarik dengan motif lantai keramik yang unik. Keramik tersebut terpasang sejak Bakorwil dibangun tahun 1830. Â
Ruang tamu ada beberapa kamar tamu. Yang sudah bermalam di ruang tersebut adalah Gubernur Jawa Timur, Khafifah Indar Parawansa, Megawati dan masih banyak lagi.