Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Proses Panen dan Penanganan Kacang Hijau agar Tidak Rusak

15 Oktober 2023   10:23 Diperbarui: 15 Oktober 2023   12:38 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani di Desa Pohgading Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur memetik kacang hijau. Foto dari ANTARA/Musyawir/hp/08. Dikutip 15/10/23

Namun, karena tidak ada tenaga petik, petani lebih memilih panen dengan mesin, harga lebih murah, pengeluaran pun lebih sedikit. Kita tahu memetik kacang hijau setiap tangkainya lama. Satu petak bisa dikerjakan 4 sampai 5 hari oleh 5 orang pekerja perempuan. 

Setiap pekerja bekerja dari pagi hingga pukul 10.00 dengan upah Rp40.000. Jika ditotal satu petak lahan biaya petik selama 4 hari adalah empat puluh ribu rupiah dikali lima orang dikalikan empat hari adalah delapan ratus rupiah.

Biaya ini belum termasuk upah jemur dan tapen. Sedangkan biaya panen dengan mesin combi Rp200.000 per petak. Perbandingannya sangat jauh.

Harga jual kacang hijau besar petik manual sekarang sekitar Rp12.500 per kilogramnya. Sedangkan hasil petik mesin Rp10.500 per kilogramnya. Harga setiap waktu berubah-ubah. 

Jadi lebih baik proses panen secara manual atau mesin combi?

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun