Musim tanam ketiga atau musim kemarau sangat cocok untuk menanam palawija, apalagi menghadapi El Nino. Di mana pada musim ini, sumber mata air berkurang dan tidak adanya hujan.Â
Tanaman palawija dalam perawatannya tidak memerlukan air melimpah, sehingga bisa tumbuh subur di atas lahan yang kering. Tanaman tersebut seperti jagung, kacang hijau, kacang kedelai, singkong, ubi, kentang, wortel dan lain sebagainnya.
Dari sekian banyak jenis tanaman palawija, kacang hijau salah satu pilihan petani di dataran rendah, seperti desa di mana saya tinggal. Kacang Hijau memiliki nama latin Vigna radiate sejenis tanaman suku polong-polongan, kita sering menyebutnya kacang hijau.
Manfaat Menanam Kacang HijauÂ
Menanam kacang hijau selain hemat air dalam perawatannya, ada manfaat lain yang dirasakan petani, yakni:
1. Menjaga kadar keasaman lahan
Seperti kita ketahui kadar asam dari tanah dapat berubah jika menanam satu jenis tanaman di lahan yang sama. Untuk menjaga keasaman lahan, kami menanam kacang hijau setelah dua musim menanam padi.
2. Harga jual
Harga jual kacang hijau sangat bagus jika dibandingkan kacang kedelai. Pun banyak tengkulak yang berburu kacang hijau.
Beberapa tahun yang lalu, harga kacang hijau mencapai Rp18.000 per kilogramnya. Sedangkan kacang kedelai Rp6.000--Rp8.000 per kilogramnya. Dengan harga yang tinggi otomatis dapat menguntungkan petani.
3. Hemat dalam perawatan
Tanaman kacang hijau di lahan yang tidak subur memerlukan pemupukan, seperti urea, KCL, TSP, NPK, pupuk kompos. Untuk lahan bekas tanaman padi tidak perlu ada pemupukan dan itu menguntungkan petani karena mengurangi biaya produksi.
Cara tanam pun sederhana, yakni dengan sistem sebar rata lalu diairi. Penyiraman hanya dilakukan dua kali, yakni di awal penanaman dan perkecambahan sebelum berbunga dan membentuk polong.Â
4. Pengendalian hama
Bercocok tanam tak lepas dari hama dan penyakit, begitu juga dengan kacang hijau. Hama yang biasa menyerang palawija satu ini adalah lalat kacang, kutu strips, ulat, meruca testualitus.Â
Penyakit pada tanaman kacang hijau adalah bercak daun. Semua penyakit dan hama ini bisa dikendalikan dengan fungisida dan pestisida.
Namun, musim tanam 2023, hama dan penyakit pada kacang hijau tidak bisa dikendalikan.
Sebagian lahan di desa kami yang ditanami kacang hijau banyak yang rusak, daunnya keriting, pohonnya kerdil.
Manfaat menanam kacang hijau untuk tahun 2023 tidak bisa dirasakan.Â
Dampak El Nino pada Kacang Hijau
Sawah-sawah di desa saya ada yang terletak barat dan timur jalan raya. Untuk lahan timur jalan, banyak petani desa menanam kacang hijau karena sumber air sedikit.
Tanam kacang hijau tahun 2023 ini, tidak sesuai harapan, pasalnya sebagian tanaman kena dampak panas ekstrem. Perubahan kondisi cuaca akibat El Nino memengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Di mana penyebaran penyakit dan hama lebih cepat.
Sebelum masa panen, berusia 58-85 HST, tanaman kacang hijau menjadi kerdil, daunnya pun tidak melebar. Daun-daun tersebut terkena hama dan sulit disembuhkan walaupun sudah disemprot obat.
Kondisi ini memengaruhi perkecambahan juga bunga. Jika berlanjut, polong pun tidak banyak. Akhirnya gagal panen.Â
Ketersediaan air tidak masalah, karena tanaman kacang hijau hemat air Akan tetapi cuaca panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari, seperti di dataran tinggi tidak bagus bagi tanaman kacang hijau.Â
Saya menduga hal ini karena kami terlambat menanam. Seharusnya pada bulan Juli, ketika hujan tidak lagi turun, segera menyebar kacang hijau. Ketika puncak musim kemarau, polong sudah tua dan siap dipetik.
Kekeliruan selanjutnya adalah kami tidak melalukan penyiangan. Kacang hijau merupakan tanaman yang kalah bersaing dengan gulma. Jika tidak dilakukan pembersihan, gulma akan tumbuh subur.
Saya berharap tanaman kacang hijau yang kerdil, bisa pulih dan berbuah sebagaimana mestinya. Kabar dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena El Nino masih akan berlanjut sampai Februari tahun 2024. Jika demikian petani harus menambah biaya untuk pengairan lahan.Â
Terima kasih telah singgah.Â
Salam,
Sri Rohmatiah Djalil
Bahan bacaan: Bibit bunga.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H