Kata weweh menurut beberapa kalangan berasal dari bahasa Jawa yang artinya wewehono artinya memberi. Di beberapa daerah tradisi weweh biasa dilakukan ketika jelang lebaran, bulan Muharam, ada juga ketika Maulud Nabi.
Ketika jelang lebaran, anak-anak akan disuruh orangtuanya datang ke rumah sanak saudara dengan membawa rantang lengkap, mulai nasi hingga lauknya. Anak yang membawa wewehan akan mendapat uang dari kerabat tersebut.Â
Dari kebiasaan ini, setiap ada kiriman nasi rantang dari orang lain sering disebut weweh, seperti kata suami di awal pembicaraan. "Mah, ada Pak Di, bawa wewehan, salini se!"
Tonjokan
Tradisi tonjokan adalah salah satu kebudayaan di Kabupaten Madiun, khususnya di desa. Tradisi ini mengundang seseorang dalam acara upacara pernikahan.
Ada yang unik dari tradisi tonjokan, yakni:
1. Ketika akan melaksanakan pernikahan atau hajat khitanan, biasanya mengundang orang lain, kerabat, sahabat dengan menggunakan surat undangan.Â
Berbeda dengan tonjokan. Tonjokan adalah mengundang seseorang dalam acara pernikahan dengan menggunakan nasi rantang lengkap lauknya. Seperti yang dilakukan Pak Ji yang hendak menikahkan putranya.
2. Penerima tonjokan