Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berikut Cara Saya Membangun Komunikasi dengan Pekerja Rumah agar Harmonis

4 September 2023   21:21 Diperbarui: 5 September 2023   08:06 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara membangun komunikasi dengan pekerja agar harmonis. Foto dari shutterstock 

Hal ini karena kami saling menjaga, jangan ada yang tersakiti. Untuk menjaga hal tersebut, pastinya ada trik yang kami lakukan.

Cara membangun komunikasi dengan pekerja agar harmonis. Foto dari shutterstock 
Cara membangun komunikasi dengan pekerja agar harmonis. Foto dari shutterstock 

Berikut cara kami membangun komunikasi dengan pekerja bangunan agar harmonis hingga 25 tahun:

Kita sering berpikir pekerja bangunan itu kasar, jorok, semrawut, tak berpendidikan. Itu salah, tidak semua pekerja bangunan demikian, asal kita pandai memilih pekerja dan memperlakukan mereka tepat.

1. Silaturahmi

Ketika kita akan membangun rumah, datanglah ke kediaman tukang tersebut. Sekarang mungkin ada ponsel, semua bisa lewat telepon. Akan tetapi jika bangun dari awal, sebaiknya datang agar jelas. Ponsel digunakan untuk membuat janji kapan kita akan menemui dia di rumahnya. 

Silaturahmi sebagai tanda kalau kita menghormati dan benar-benar membutuhkan keahliannya untuk membangun rumah. Pun jangan datang dengan tangan kosong, bawa buah tangan. 

Misalnya gula 4 kg, kopi hitam, rokok, teh, kue-kue. Untuk oleh-oleh jenisnya apa saja, tetapi bawa rokok kesukaannya 2 bungkus wajib hukumnya, hehe. 

2. Musyawarah

Setelah mengatakan maksud dan tujuan dan tukang menyanggupi kapan mulai bangun, diskusikan hal-hal pelaksanaan nanti. Kalau sistem kerja, pembayaran dan nominal gaji tukang, asisten (kuli) jangan berdebat. Kita patuh, mau sistem borong, harian, kapan waktunya makan, ngopi, libur, itu semua sudah diperhitungkan oleh tukang inti.

Perlu dimusyawarahkan adalah berapa jumlah tukang pembantu dan asisten tukang (kuli). Juga bahan-bahan bangunan yang harus disiapkan, tentunya setelah kita menyodorkan gambar rumah. Jumlah pekerja dan jumlah bahan bangunan, nantinya akan disesuaikan luas rumah yang akan dibangun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun