Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Atasi Polusi Udara dengan Menanam Pohon Berikut!

1 September 2023   16:12 Diperbarui: 7 September 2023   10:34 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga bougenville di depan rumah. Foto dokpri

Ketika menengok ke langit saat musim giling tebu, asap hitam keluar dari cerobong pabrik gula. Tak lama asap pun berbaur dengan awan. Langit sekitanya tidak berwarna biru lagi. 

Saya alihkan pandangan ke taman dapur yang terbuka, langes bertebaran terbawa angin. Lalu jatuh di keramik dan tanaman, sebagian menempel di meja makan, lemari kaca.

Sudah menjadi tugas keseharian selama musim giling, sekitar 4 bulan harus membersihkan langes agar tidak semakin menebal. Fenomena ini sudah terjadi puluhan tahun, hingga menjadi hal yang lumrah. 

Satu sisi, keberadaan pabrik gula menguntungkan. Banyak warga sekitar yang bekerja di pabrik, baik kerja musiman atau pekerja tetap. Selain itu kebutuhan gula pasir pun tercukupi. Sisi lain, asap yang keluar dari cerobong menimbulkan polusi. Akibat terburuk dari abu hitam tersebut adalah menimbulkan sesak napas dan gatal-gatal pada kulit.

"Ini tidak seberapa dibandingkan dulu, apalagi dengan pencemaran di Jakarta," ujar suami ketika saya mengeluhkan keadaan dapur yang kotor dengan debu.

Memang benar, langes yang masuk ke taman dan dapur tidak separah 5 tahun lalu. Sekarang agak sedikit berkurang. 

Jika dibandingkan,  Kota Madiun dan Jakarta tingkat pencemaran udaranya berbeda, walau sama-sama ada pemicu terjadinya polusi udara. Namun, jika Madiun tidak mampu mengatasinya, tidak menutup kemungkinan langit tidak berwarna biru lagi.

Menjaga udara kota agar tetap sehat, membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan tidak bisa sendiri. Namun, kita bisa memulai dari diri sendiri.

Menanam Pohon Atasi Polusi Udara 

Pohon di area pabrik gula bagia  belakang atau depan terminal Madiun. Foto dokpri/Sri RD
Pohon di area pabrik gula bagia  belakang atau depan terminal Madiun. Foto dokpri/Sri RD

Menjaga udara agar tetap bersih, segar tanpa tercemar gas berbahaya adalah tugas kita bersama. Langkah awal dan sederhana salah satunya adalah menanam pohon, tentu ada cara lain untuk atasi polusi udara. Dalam hal ini kita akan fokus menanam pohon dan jenis pohon yang ditanam.

Tanpa kita sadari pohon sangat berperan dalam kehidupan kita. Misalnya ketika bernapas, manusia memerlukan oksigen. Oksigen tersebut dihasilkan oleh tanaman. 

Pohon pun dapat mengatasi pencemaran udara dengan menyerap karbon monoksida (CO). CO merupakan gas beracun yang berasal dari asap kendaraan, pembakaran kayu, arang, propana, atau bahan bakar lainnya yang ada di udara.

Berdasarkan penemuan para peneliti University of Southampton, pohon menyerap 850-2.000 ton partikel berbahaya per tahunnya.  

Begitu banyaknya manfaat pohon bagi kehidupan manusia, terutama dalam mengatasi pencemaran udara. Namun berdasarkan beberapa sumber ada jenis tanaman khusus yang lebih berperan untuk menyerap racun yang dihasilkan oleh kendaraan dan pabrik. 

Jenis Pohon untuk Atasi Polusi Udara

Foto sekitar pabrik gula Madiun, foto dokpri/Sri RD
Foto sekitar pabrik gula Madiun, foto dokpri/Sri RD

Ada banyak jenis tanaman yang dapat menyerap racun di udara. Namun, berdasarkan hasil riset tim Teknis Lingkungan ITS, dari 17 tanaman yang diuji coba, ada 4 pohon yang mampu menyerap CO. 

Ir Joni Hermana MSc PhD, pakar lingkungan ITS mengatakan, 4 pohon tersebut adalah angsana, mangga, tanjung, dan mahoni. Hal ini seperti yang saya kutip dari situs  ITS yang ditulis oleh Muhammad Miftah Fakhrizal. 

Empat jenis pohon tadi, saya rasa cocok ditanam di belakang pabrik, terutama angsana. Angsana memiliki daya serap paling baik di antara 3 jenis pohon di atas. Akan tetapi untuk di pekarangan baiknya pohon mangga. Selain daunnya bermanfaat, buahnya pun bisa dikonsumsi.

Cara saya mengatasi polusi udara dengan menanam bougenville dan lidah mertua

Bunga bougenville di depan rumah. Foto dokpri
Bunga bougenville di depan rumah. Foto dokpri

Atasi polusi udara dengan menanam pohon angsana, mahoni di halaman rumah, kurang tepat karena akan merusak bangunan. Apalagi jika halaman rumah sempit. 

Menurut Joni, tanaman perdu yang juga mampu mengurangi pencemaran udara adalah bougenville, pangkasmas, dan bunga sepatu.

Tanaman ini cocok ditanam di depan rumah, selain cantik juga dapat menyerap udara kotor dari asap kendaraan. 

Tanaman hias ini bisa ditanam di kota dengan dikombinasikan penanamannya, misalnya tanaman angsana ditanam di pinggir jalan utama atau belakang pabrik. Sementara, tanaman bougenville, kembang sepatu pangkasmas bisa ditanam di tengah kota atau pembatas jalan tengah.

Bagi warga yang sering melintas Kota Madiun, sepanjang jalan kota banyak ditanami bunga bougenville dan bunga sepatu. Untuk pinggir jalan banyak tanami pohon sakura dan angsana.

Selain itu ada pula tanaman hias yang dapat membuat udara menjadi segar dan bebas dari polutan, yakni lidah mertua.

Lidah mertua, foto dokpri
Lidah mertua, foto dokpri

Lidah Mertua

Lidah mertua atau Sanseviera dapat tumbuh di dalam atau luar ruangan. Tanaman ini tidak memerlukan banyak air dan sinar matahari.

Sifatnya yang tahan akan cuaca panas, tidak perlu disiram terlalu sering, lidah mertua banyak diminati warga.

Saya menanam lidah mertua di taman dapur. Awalnya hanya satu pot, lama-lama pohon itu beranak.

Dokpri
Dokpri

Saya pun menemukan lidah mertua ditanam di area umum, seperti pom bensin, pinggir jalan raya. 

Lidah mertua di pom bensin. Foto dokpri
Lidah mertua di pom bensin. Foto dokpri

Foto dokpri
Foto dokpri

Wasana Kata

Polusi udara yang terjadi di Jabotabek dan kota besar lainnya perlu mendapat perhatian .Sebagai masyarakat, tak ada salahnya memulai menanam pohon di halaman rumah dengan pot bunga atau plastik polibag. 

Kabat yang dilansir dari CNN, Pemprov DKI telah menanam 25 ribu pohon dengan ketinggian 3 meter per Juli 2023. Pohon tersebut  ditanam di 800 titik. Upaya tersebut guna mengatasi polusi udara di DKI.

Namun, dengan menanam pohon bukan berarti cara lain tidak dilakukan. Lakukanlah hal-hal yang dapat mengatasi polusi udara, seperti kurangi pemakaian kendaraan pribadi, merawat kendaraan dan lain sebagainya.

Untuk pabrik-pabrik pun segera melakukan tindakan agar kesehatan warga terjaga. 

Terima kasih telah singgah. Salam 

Sri Rohmatiah Djalil

#lombablog

#polusijakarta

#ketapels

#kopaja71

#inspirasiana

#ketapelsXkopaja71Xinspirasiana

#komunitaskompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun