Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyikapi Tempat Judi Togel di Warung Depan Rumah

29 Agustus 2023   14:55 Diperbarui: 2 September 2023   00:02 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyikapi perjudian di depan rumah. (Sumber: Pixabay/Thorsten Frenzel)

Agustus 2003 saya diboyong suami ke Madiun dan menempati pondok mertua indah.

Situasi pedesaan seperti pada umumnya, banyak pohon, sawah, kebun, ternak, sehingga udaranya segar. Ada pemandangan baru bagi saya ketika tiba di pondok mertua, yakni ada warung kopi ramai pengunjung. 

Para pengunjung semuanya laki-laki berusia sekitar 35 tahun ke atas. Ada juga perempuan, anak-anak, tetapi hanya sebatas membeli gorengan, jajan dan pulang. Saya pun pernah membeli pisang goreng.

Bapak mertua pun kerap kali ke warung tersebut. Pagi sudah nongkrong, pulang jelang siang. Setelah ashar balik lagi ke warung itu. Alasannya sih ngopi. 

Bagi warga desa warung kopi itu seperti napas. Jika tidak ke warung kopi, badannya lemas, sakit semua. Kebiasaan ini bukan berarti di rumah tidak ada kopi. Bapak-bapak ke warung bukan saja untuk ngopi, tetapi main judi togel. 

Marak Perjudian di Desa

Perjudian sejak jaman baheula sudah menjamur, walaupun tahu hukum dan akibatnya. Sudah jadi rahasia umum, judi pun sempat legal. 

Di desa perjudian dilakukan di pangkalan ojek, seperti di daerah orang tua saya. Malahan bapak saya pernah dihadang seorang warga karena ceramah Jumat tentang, judi itu haram.

Selain di pangkalan, judi dilakukan di warung kopi, seperti depan rumah mertua. Warungnya tidak masalah, orang lagi mengais rezeki, tetapi tempat perjudiannya itu. 

Pada jam tertentu bandar judi akan datang dan mencatat nama-nama yang beli. Kata suami, togel di warung ada sejak lama. Sudah jadi rahasia warga desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun