Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Menjadi MC HUT RI ke-78 di Dusun. Bagaimana Persiapannya?

22 Agustus 2023   17:44 Diperbarui: 22 Agustus 2023   17:50 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara doa, tahlil dan istighasah dalam rangka HUT RI ke-78. Foto dokpri, 12/08/2023
Acara doa, tahlil dan istighasah dalam rangka HUT RI ke-78. Foto dokpri, 12/08/2023

Apa saja persiapan menjadi Master of Ceremony (MC) acara keagamaan di kampung?

Pertama adalah membuat script

Membuat script pastinya kita harus mengetahui susunan acara. Saya mendapatkan susunan acara dari seksi acara, Mbak Vin. 

Dari situ saya baru membuat script agar nantinya tidak ngelantur dalam bertutur. Tidak harus dihafal, tetapi cukup dipahami. Ternyata susah juga memilih kata yang tepat. 

Saya sempat berpikir untuk memakai bahasa Jawa halus, karena jemaah banyak orang sepuh. Akan tetapi saya tidak menguasai bahasa Jawa dengan baik dan benar.

Kedua latihan, latihan dan latihan

Dari script itu saya latihan membaca dengan berbagai macam intonasi dan jenis suara. Kata teman bagusnya memakai suara dada, ketika saya coba, suara dada seperti acara formal, tegas dan galak gitu. Saya coba dengan suara perut, sedikit santai, tetapi saya kurang yakin bisa mempertahankannya tidak.

Selain latihan membaca, saya pun latihan mulut. Membunyikan huruf satu persatu dengan jelas. Saya sempat stress karena suara saya kecil, cempreng. Kata Mbak Siska Artati, suara saya seperti mau nangis, tetapi memang karakternya seperti itu. Katanya juga pantasnya jadi dubbing film orang yang teraniaya, hehe ...

Dukungannya itu menjadi cambuk buat saya untuk latihan. Saya tidak bisa mengubah suara perak jadi emas atau suara emas menjadi berlian, tetapi harus menghancurkan mental block.

"Senyaman mamah saja suaranya, jangan dipaksakan, jangan formal ya," ujar anak cewek ketika menilai latihan saya.

Selain latihan intonasi, saya pun latihan memegang mikrofon. Aneh sekali seumur-umur belum pernah menggunakannya padahal di rumah ada dua untuk main hadroh suami dan grupnya. Sebelumnya saya pun menyimak teman, panggil saja Bu Een membawakan materi cara menggunakan mikrofon saat tampil di depan umum.

Ketiga, berdoa

Langkah terakhir untuk kelancaran hajat kita adalah berdoa. Saya memohon pada Allah untuk melancarkan bicara di depan umum. Pun apa yang kita ucapkan dipahami orang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun