Jalan santai dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 sangat ditunggu anak sulung saya. Sejak awal Agustus sudah menanyakan jadwalnya.
Ketika bersih desa, saya mendapatkan kupon jalan santai dari ipar, kebetulan dia dapat dari desa jatahnya sebagai BPD. Dari RT juga biasanya dapat, hanya belum ada pengumuman saja.
Lima kupon jalan santai gratis kami pegang, anak sulung ceria dan semangat.Â
Pelaksanaan jalan santai
Jalan santai atau mlaku bareng dilaksankan di lapangan kantor Kecamatan Sawahan. Acara tersebut dihadiri Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami dan istri, Wakil Bupati H. Hari Wuryanto, seluruh kepala desa dan ribuan warga Sawahan.
Bupati Madiun atau sering disapa Kaji Mbing, datang setelah jalan santai selesai. Â Event tersebut dibuka oleh wakil bupati.
Ribuan masyarakat antusias, tumplek di halaman kantor Kecamatan Sawahan. Mereka sejak pagi sudah ancang-ancang di depan panggung.
Sementara saya dan anak sulung menikmati sarapan nasi pecel produk UMKM desa sebelah. Setelah makan, kami masih keliling  cari produk UMKM yang menarik lagi.
Anak saya melarang, "Mamah jangan jajan melulu, nanti bawanya susah, masa jalan santai bawa kresek?" Betul juga kata anak saya. Namun, ketika melihat stand UMKM desa sendiri, langsung saja tunjuk ini itu, hehhe ... mulai kalap.
"Mbak, titip dulu ya, diambil nanti setelah jalan santai," pinta saya setelah transaksi.
Saya itu suka kalau ada pameran UMKM. Ada banyak jenis makanan. Kita tinggal pilih mana yang disukai
Sekitar pukul  07.00  WIB jalan santai dilaksankan Dengan dipimpin wakil bupati, warga se-Kecamatan  Sawahan jalan santai mulai dari kantor kecamatan menuju Desa Juron, Rejosari, jalan raya Pucangrejo, perempatan Krokeh. Perkiraan jarak tempuh 4 kilometer.Â
Jarak yang sangat panjang bagi lansia dan anak-anak. Itu sebabnya warga yang jauh tertinggal dengan wakil bupati lebih memilih jalan pintas, yakni dari Desa Rejosari lewat sawah Pucangrejo.
Sebenarnya sama jauhnya, hanya lebih dekat sekitar 500 meter. Lewat sawah pun lebih teduh, berbeda dengan lewat jalan raya Pucangrejo yang panas.
Kurang lebih satu jam, warga tiba di halaman kantor kecamatan. Sambil menunggu Kaji Mbing tiba, warga dihibur dengan lagu-lagu dan pengenalan rokok ilegal.
Jalan santai bertajuk "Gempur Rokok Ilegal" dijadikan momen tepat untuk sosialisasi rokok ilegal oleh Bea Cukai.Â
Seperti kita ketahui rokok sangat memengaruhi kesehatan, tetapi jika membeli rokok ilegal akan lebih merugikan diri sendiri dan negara. Â
Dengan laris manisnya rokok ilegal mengurangi pemasukan pajak negara. Dari pajak itu maka adanya bansos pada warga.Â
Jelang pukul 09.30 WIB, Kaji Mbing dan istri, juga wabup naik panggung untuk menghibur warganya. Sambil membagikan kaus, Kaji Mbing dan wabup bernyanyi, bergoyang.Â
Bagaimana dengan hadiah jalan santai?Â
Hadiah menjadi daya tarik warga untuk mengikuti jalan santai. Hadiah utama adalah motor, sepeda listrik dan masih banyak lagi.Â
Sayang sekali, saya dan anak cewek pulang sebelum undian hadiah diumumkan. Tujuan awal memang bukan hadiah. Kami sudah sepakat untuk pulang antara pukul 09.00-09.30 waktu setempat.
Kabarnya yang  mendapat grand prize satu unit motor hasil undian Kaji Mbing adalah Hendra, peserta asal Desa Bakur, Sawahan.
Walaupun pulang tidak membawa hadiah, keseruan mlaku bareng kami dapatkan, terutama saat lewat pematang sawah. Di mana anak saya belum pernah terjun ke sawah apalagi jalan sejauh itu.Â
Sehat, merdeka adalah hadiah terbesar bagi warga. Salam merdeka.Â
Terima kasih telah singgah. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H