Peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia disambut sukacita oleh seluruh masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk warga desa di mana saya tinggal.
Saya tinggal di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, berjarak sekitar 22 kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun. Jarak yang cukup jauh ke pusat pemerintahan, tetapi sangat dekat dengan Pemerintahan Kota Madiun, jaraknya sekitar 600 meter.
Walaupun kehidupan masyarakat sudah modern, warga desa senantiasa mempertahankan tradisi, budaya yang diwariskan nenek moyangnya. Salah satu tradisi tersebut adalah bersih desa. Bersih desa sudah dilakukan berabad-abad lamanya.
Tujuan Bersih Desa
Pelaksanaan bersih desa di setiap wilayah pastinya berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama. Bersih desa merupakan upacara adat bertujuan sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Jika dikaitkan dengan perayaan kemerdekaan RI, bersih desa sebagai wujud syukur atas kemerdekaan, tentunya atas izin Tuhan.
Tujuan selanjutnya adalah memohon perlindungan, berkah agar hasil panen melimpah, warga diberi keselamatan dan kesejahteraan. Pun mendoakan leluhur terutama tokoh desa, pahlawan yang telah membangun desa, kota dan negara ini.
Selain itu, bersih desa juga memuat tujuan solidaritas, gotong royong antar warga dan perangkat desa.
Pelaksanaan Bersih Desa
Pada zaman dulu, bersih desa diadakan pada bulan Sela atau Syawal, bulan ke-11 Kalender Jawa. Namun, sudah 3 kepala desa, bersih desa diadakan pada Hari Kemerdekaan RI, tepatnya pada hari Jumat legi.