Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jemaah Haji Reguler Telantar? Berikut Kisah Saya

25 Juli 2023   16:27 Diperbarui: 26 Juli 2023   15:02 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di luar tenda maktab 31 saat di Arofah. Foto dokpri

Saat di Arofah, jam makan dan pendistribusian tidak teratur seperti di Mekah. Biasanya Karom, Karu mengambil dan membagikan makan ke jemaah. Ketika di Arofah, petugas haji kloter mengantri, mengambil di dapur umum.

Saya dan jemaah lain, panggil saja Bu Win, Bu Rahayu dan masih banyak lagi, ikut membagikan nasi kotak ke para jemaah perempuan. Pasalnya kami duduk di dekat pintu dan mendengar teriakan bapak yang membawa ratusan kotak nasi.

“Yang muda-muda, tolong bantu bagikan nasi ke jemaah!” Kami tidak ingin dianggap tua, hehe ... makanya cepat-cepat berdiri ikut membagikan nasi.

Ketika kami mendapat makan, seringkali porsi berbeda. Misalnya saya mendapat nasi sedikit sekitar 4 sendok makan, sedangkan dagingnya banyak. Berbeda dengan teman, dia mendapat nasi jumbo, ikannya sedikit. Teman lain mendapat daging besar, tetapi daging masih mentah dan alot.

Keterlambatan dalam pendistribusian konsumsi sudah disampaikan pembimbing haji kloter kepada pihak Mashariq dan mereka minta maaf dengan datang langsung ke tenda kami. Saya tidak sempat mengabadikan moment kunjungan tersebut.

Setelah itu datang petugas dapur umum ke tenda membawa berbagai macam buah dan dibagikan kepada jemaah yang sedang istirahat. Pembagian buah-buahan tersebut menurut saya tidak tepat karena sudah tengah malam dan jemaah sudah siap berangkat ke Muzdalifah.

Layanan katering di Mina

Foto dokumen pribadi, kotak nasi jatah haji reguler
Foto dokumen pribadi, kotak nasi jatah haji reguler

Ketika jemaah haji mabit di Muzdalifah tidak ada jatah makan, karena hanya singgah semalam. Selesai salat subuh diangkut ke Mina dan mendapat sarapan di sana. Namun, proses menuju Mina terhambat.

Bus yang membawa jemaah mengalami kemacetan, sehingga penjemputan berikutnya lambat. Sementara jemaah sudah kehabisan air dan makanan yang dibawa dari Arofah. 

Sekitar pukul 13.30 waktu setempat, jemaah sudah bisa dievakuasi ke Mina walaupun bus yang mengangkut mereka tidak sesuai dengan nomor maktab. Situasi ini pula membuat jemaah kebingungan mencari tenda di Mina.

Para jemaah tiba di Mina sudah siang. Saya tiba di Mina sejak pagi, karena ikut bus lansia pengguna kursi roda tentunya sudah sarapan, ganti pakaian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun