"Bagaimana, dok hasil cek kesehatan saya?" Suatu hari di ruang dokter puskesmas.
Sebelumnya, saya dan suami melakukan medical chek up di laboratorium atas rujukan puskesmas tersebut.
Saya tidak pernah melakukan medical check up, karena merasa diri sehat dan khawatir ditemukan penyakit serius. Ketakutan saya mungkin juga pernah dirasakan teman-teman.
Medical check up (MCU) adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sekaligus langkah deteksi dini terhadap gangguan kesehatan tertentu.
MCU ini juga langkah yang baik untuk memeriksa kadar kolesterol, asam urat, tekanan darah, dan kadar gula darah. Kadar ketiganya sering kali tinggi tanpa kamu sadari, atau muncul gejala.
Misalnya yang terjadi pada suami, asam uratnya 9,6 sementara angka normalnya untuk laki-laki 3-7. Dengan diketahui asam urat tinggi, saya makin hati-hati. Pun pengobatan dini segera dilakukan.Â
Ada beberapa alasan kenapa kita enggan melakukan pemeriksaan rutin, yakni khawatir tahu penyakit yang diderita, takut suntik, merasa baik-baik saja dan biaya yang cukup mahal.
Pemeriksaan MCU jangan terlalu sering, bisa dilakukan satu kali dalam setahun sebagai antisipasi kesehatan sebelum parah. Alasan enggan melakukan check up bisa dihilangkan dengan berpikir sehat itu mahal. Dengan demikian kita akan selalu menjaga pola hidup dan melakukan MCU.
Jenis Medical Check Up (MCU)
Jenis pemeriksaan MCUÂ biasanya disesuaikan dengan kebutuhan. Sebelumnya petugas akan melakukan pemeriksaan mulai dari berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang dan pertanyaan seputar penyakit yang pernah dialami dan kebiasaan sehari-hari.
Saat menjawab pertanyaan, kita jawab dengan jujur seperti, kebiasaan merokok, minum minuman keras dan lain sebagainya. Setelah itu saya mendapat rujukan ke laboratorium Sarana Medika.
Ada beberapa pemeriksaan lain yang termasuk dalam MCU adalah:
1. Pemeriksaan fungsi jantung (Ekokardiografi/EKG)
Ekokardiografi (EKG) merupakan salah satu pemeriksaan untuk mengamati kondisi jantung, struktur, dan fungsi jantung. Selain itu dengan EKG gerakan katup jantung, dinding jantung, dan aliran darah di bilik jantung dapat diketahui.
Pemeriksaan EKG menggunakan alat khusus yang bekerja mengeluarkan gelombang suara ultrasonik. Kondisi jantung kita akan ditunjukkan berupa gambar (ekokardiogram). Dokter nanti yang akan menjelaskan hasilnya.
Jika dokter tidak menjelaskan, dalam laporan hasil pemeriksaan ada kesimpulan hasil EKG, apakah normal atau tidak. Jika tidak normal segera konsultasikan ke dokter rujukan.
2. Pemeriksaan radiologi
Setelah pemeriksaan EKG, kita akan diarahkan masuk ke ruangan radiologi. Pemeriksaan ini menggunakan sinar X atau sinar radioaktif yang menghasilkan foto/gambar untuk menunjukkan suatu penyakit.
Mengutip dari halodoc, dari hasil pemeriksaan radiologi ini bisa diketahui beberapa penyakit, di antaranya kanker, tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru-paru, gangguan pada tulang atau sendi. Juga bisa mengetahui kondisi pembuluh darah, hati, saluran pencernaan, ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, dan saluran reproduksi.
3. Pemeriksaan laboratorium
Selain pemeriksaan EKG dan radiologi, kita juga melakukan pemeriksaan di laboratorium, yakni pemeriksaan urine dan darah lengkap.
Pemeriksaan darah lengkap otomatis dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih, trombosit, dan berbagai hal mengenai sel serta organ pembentuk darah. Sementara pemeriksaan urine terdiri dari pemeriksaan warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, urobilin.
Dalam MCU juga ada pemeriksaan lain yang tak kalah penting yakni, pemeriksaan kadar kolesterol, asam urat, gula darah, fungsi hati dan ginjal.
Persiapan Sebelum Medical Check Up (MCU)
Untuk melakukan medical check up kita tidak ujug-ujug datang ke laboratorium. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah membuat janji dengan dokter atau petugas laboratorium, di antaranya:
1. Ketika akan medical check up, dokter atau petugas medis akan memberitahu untuk berpuasa antara 8-10 jam.
2. Pastikan untuk memakai pakaian yang nyaman dan mudah dibuka. Ketika pemeriksaan saya menggunakan gamis berritsleting depan. Pakaian ini sangat menganggu ketika pengambilan foto ketika pemeriksaan EKG dan radiologi.
Kancing, ritsleting akan menganggu pada hasil foto/gambar. Sebaiknya memakai pakaian atas bawah dengan bagian atas polos tanpa kancing. Juga hindari memakai perhiasan, riasan, atau aksesori lain yang berlebihan, agar tidak mengganggu hasil pemeriksaan.
3. Jika ada riwayat medis dan bedah, penggunaan obat secara rutin atau gejala sakit, sebaiknya utarakan.
Saat hendak melakukan MCU, baiknya dilakukan dengan senang, jangan stres atau khawatir akan penyakit yang diderita, karena akan memengaruhi hasil pemeriksaan.Â
Walaupun menunggu hasil pemeriksaan mendebarkan, saya sabar menunggu dokter yang sedang membaca. Penasaran dengan hasil pemeriksaan, saya sesekali mengintip tulisan yang tertera.Â
"Punya ibu bagus semua, normal, tidak ada penyakit. Kalau suaminya asam urat tinggi 9,6," jawab dokter.
"Tapi tetap jaga kesehatan ya, Bu" lanjutnya.
Alhamdulillah, saya sehat, tidak ditemukan penyakit apapun. Kalau suami asam urat mungkin karena selama sepekan ini sering makan daging, entah dari berkat, acara di luar atau saya membelikannya. Untuk hasil radiologi dan EKG suami normal. Itu artinya kami tidak menderita penyakit serius.
Semoga bermanfaat.
Bahan bacaan halodoc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H