Selain di kran depan mushala, adik-adik bisa berwudhu di kran yang ada di halaman depan, kamar nakdis juga kamar mandi umum.
Selain adik Yatim, saya mengundang teman dekat dari anak, kerabat juga adik Yatim di lingkungan.Â
Wasana Kata
Saya menceritakan kisah bukber sederhana dengan adik Yatim bukan bermaksud riya. Saya masih ingat ketika sebelum menjadi donatur tetap Yatim Mandiri. Suami lebih suka memberi langsung  pada orang terdekat. Seperti kerabat, tetangga.
Setelah ada orang menceritakan kiprahnya untuk adik-adik Yatim. Kami merasa diingatkan, selama ini hanya melihat yang dekat. Anak-anak yatim di luar sana pun membutuhkan perhatian, bimbingan.Â
Kita tak perlu menunggu kaya untuk berbagi, itu pesan almarhum Bapak.
Semoga bermanfaat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H