Rezeki setiap orang berbeda. Kita terapkan konsep syukur. Syukur dengan apa yang telah kita dapatkan.
Pengalaman saya dengan teman yang suka pamer kekayaan
Pada tahun 2013 saya dan suami pergi ke Jakarta untuk pameran lukisan. Istri dari teman suami mengatakan kalau telah membeli mobil baru dengan harga miliaran.
Saya senang mendengarnya dan mengatakan, “Alhamdulillah, saya bisa nebeng donk ke stasiun pakai mobil mewah itu?”
“Makanya lebih lama di Jakarta, nanti saya ajak jalan-jalan keliling Jakarta,” kata istri teman suami.
Kenyataannya saya tidak berani merepotkan dia untuk mengantar ke stasiun Gambir dengan mobil mewahnya apalagi jalan-jalan.
Penutup
Dengan perkembangan teknologi, flexing semakin mudah dilakukan bukan oleh orang super kaya saja. Barang yang dipamerkannya pun beragam.
Pamer kekayaan akan berdampak negatif. Pelakunya akan menjadi sombong, kurang empati dan merasa diri lebih.
Budaya pamer kekayaan sebenarnya bukan budaya orang Indonesia. Jangan sampai karena ingin diakui kaya menggerus budaya ketimuran.
Tidak ada larangan orang untuk kaya atau menikmati kekayaan, tetapi kita bisa melakukannya dengan etika.