Beberapa hari ini cuaca sangat bersahabat. Setiap pagi gerimis kadang hujan sedang, makin asyik untuk rebahan sambil nonton film, makan cemilan, minum kopi.
Namun, cuaca mendung, hujan, apalagi disertai angin tidak bagus untuk tanaman padi yang sudah berbulir. Pasalnya bisa menyebabkan tanaman padi rebah atau roboh sebelum panen.
Seperti pagi itu. Setelah dari kantor desa, sepeda saya pedal ke arah sawah yang pinggir jalan utama. Sepanjang perjalanan saya melihat banyak tanaman padi yang rebah. Untuk lahan milik saya, ada sekitar 3 meter persegi tanaman padi yang rebah.
Tanaman padi rebah jelang panen akan mengurangi hasil panen karena pertumbuhannya terganggu. Batang padi yang rebah akan busuk dan bulir gabah rontok.Â
Apabila terjadi pada tanaman padi yang baru saja berbulir dapat mengakibatkan buliran kurang berisi. Seperti pada gambar di atas.Â
Kenapa tanaman padi sebagian rebah?
Saya akan mengambil contoh tanaman padi rebah yang ada di gambar atas. Dari lebar kurang lebih 8 meter dan panjang 200 meter, hanya 3 meter persegi yang rebah.
Analisa saya penyebabnya karena varietas yang berbeda dengan lainnya.Â
Ceritanya begini. Lahan 3 meter tersebut  dipinjam kerabat untuk pesemaian. Alasannya karena tempat mudah dijangkau saat nyebar bibit padi ke lahannya yang jauh dari jalan.Â
Pada waktu lahan tersebut akan ditanami benih. Benih padi milik kerabat belum waktunya dicabut. Akhirnya tempat pesemaian itu ditanami belakangan dengan benih dari kerabat.
Jadi satu petak laham ada 2 varietas padi. Kami tidak tahu jika benih milik kerabat adalah varietas batang tinggi. Batang tinggi rentan terjadi rebah jika ada angin.Â
Untuk meminimalisir kerugian akibat tanaman padi rebah, petani akan mengikat tanaman padi yang roboh tersebut agar berdiri dan bulir padi bisa berkembang.
Penyebab Tanaman Padi Rebah atau Roboh
Kami mengambil kesimpulan sementara, robohnya tanaman padi penyebabnya adalah cuaca ektrem. Namun, ada penyebab lain yang kadang diabaikan oleh petani, terutama jika dalam satu petak roboh semua.
Tanaman padi roboh disebabkan beberapa faktor, yakni alam. jenis benih yang digunakan, serangan hama dan pemupukan.
1.Faktor alam
Keadaan alam sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman yang kita budidayakan. Curah hujan yang tinggi, menyebabkan tanaman padi tidak dapat menopang daun, bulir yang terkena air, akibatnya tanaman padi akan rebah.
Begitu pun dengan angin kencang. Batang padi yang diterpa angin kencang tidak kuat menahan tiupan angin sehingga menyebabkan tanaman rebah.
2.Varietas padi
Ada banyak varietas padi yang dapat ditanam. Setiap varietas memiliki spesifikasi tak sama. Artinya, varietas satu unggul di suatu daerah belum tentu akan cocok di wilayah lain. Oleh karenanya penting  memilih varietas benih padi yang sesuai dengan lokasi.Â
Misalnya, jika wilayah tersebut dataran rendah yang rawan angin kencang, tidak dianjurkan menggunakan varietas padi dengan batang tinggi.
3. Serangan hama
Tanaman padi rentan akan serangan hama dan berbagai penyakit. Hama yang dapat menyebabkan tanaman padi roboh adalah penggerak batang.
Hama penggerak batang ini berupa larva yang akan menyerang dan memakan batang padi. Akibatnya tanaman akan rusak dan mati.
4.Pemupukan
Pemupukan adalah kegiatan yang sangat penting dalam bertani. Salah satu pupuk yang sangat diperlukan oleh tanaman adalah pupuk yang mengandung Nitrogen.
Semua jenis pupuk mengandung Nitrogen, tetapi jumlah kandungannya berbeda. Untuk pupuk kimia Urea mengandung Nitrogen 46%, Za memiliki 21% Nitrogen, sedangkan Phonska 15 %.
Jadi dari tiga jenis pupuk yang sering digunakan, Urea paling banyak mengandung Nitrogen.
Menurut Buckman dan Brady, 1982, pupuk Nitrogen dapat memperbesar ukuran bulir padi dan meningkatkan persentase protein dalam biji. Namun, apabila pemberian pupuk Nitrogen terlalu banyak, akan menyebabkan batang tidak kuat menopang bulir gabah yang berat, akibatnya batang padi akan roboh.
Pencegahan Tanaman Padi agar Tidak Rebah
Untuk mencegah robohnya tanaman padi, kita bisa memulai dari pemilihan varietas bibit padi. Carilah bibit padi unggul yang batang pendek.Â
pencegahan lain adalah dengan pemupukan yang berimbang. Untuk memperkuat batang padi, bisa  menggunakan pupuk yang mengandung phosphat dan kalium juga pupuk silikha.
Hindari pemberian pupuk Urea terlalu banyak karena kandungan Nitrogennya menyebabkan tanaman padi rebah.
Selain itu untuk mencegah tanaman padi rebah, kita harus menjaga kelembaban tanah. Hal ini untuk mengendalikan berbagai penyakit terutama hama yang menyerang batang.
Semoga bermanfaat. Terima kasih telah singgah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H