Dengan jarak tempuh dan jam masuk yang lebih pagi dari sekolah lain, sebenarnya sudah bagus.
Anak bisa berangkat paling lambat pukul 06.15. Akan tetapi walaupun sudah diberi estimasi, anak remaja selalu punya alasan agar berangkat pukul 06.30.Â
"Cukup berangkat setengah tujuh Mah. Sebelum bel berbunyi sudah datang. Kalau berangkat lebih pagi, di sekolah sepi," bantah anak saya.
Dari keterangan anak saya, berarti hampir semua siswa berangkat sekolah mepet. Ketika tiba di tempat parkir akan lari-lari agar bisa melewati pagar sekolah dengan aman.Â
Jika telat beberapa detik saja sudah berbaris di barisan terpisah. Siap-siap saja menerima hukuman bersihkan kamar mandi, nyapu lapangan atau lainnya.
Terlambat masuk sekolah bukan kebiasaan anak saya, sejak sekolah dasar dia paling rajin. Bahkan datangnya ke sekolah bisa bareng dengan Pak Bon. Alasannya biar bisa main bola dulu dengan temannya.
Setelah SMA dia tidak antar jemput. Risiko naik motor sendiri adalah janjian berangkat bareng teman. Jika waktu mepet, aksi ngebut pun dia lakukan.
Pukul berapakah idealnya jam masuk sekolah?Â
Dengan tidak bermaksud menyepelekan keputusan pemerintah atau pihak sekolah. Saya berpendapat untuk masuk tetap pukul 07.00 WIB.Â
Seperti kita ketahui jam masuk pukul 07.00 sudah diterapkan sejak lama, bahkan era ibu saya. Dari tingkat SD hingga SMA pun menerapkan jam yang sama jika itu sekolah negeri.
Anak-anak terbiasa berangkat pukul 06.30 WIB dan tiba si sekolah sebelum jam masuk. Bagi yang rumahnya jauh bisa berangkat lebih pagi, sekurangnya pukul 06.00 WIB.Â
Dengan karakter dan kebiasaan berangkat sekolah di jam mepet. Jam sekolah lebih pagi atau siang tetap tidak akan menciptakan disiplin anak.Hanya sedikit saja siswa yang datang lebih awal.Â