Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

4 Alasan Generasi Z Ogah Terjun ke Dunia Pertanian dan Bagaimana Solusinya

2 Maret 2023   07:18 Diperbarui: 2 Maret 2023   12:10 4764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia pertanian saat ini dipegang oleh Generasi X yang lahir sekitar tahun 1965-1980 dan Generasi Kolonial yang lahir sebelumnya.

Sementara Generasi Milenial dan Generasi Z ogah untuk bertani sekalipun orang tuanya petani. Orang tua pun lebih berharap anak-anaknya sekolah tinggi, menjadi pegawai kantoran. Bahkan orang tua berani menjual sawah agar anaknya mendapat pekerjaan di kantor.

"Ora opo-opo sawah dijual kanggo gole'ne gawean anak, nanti keganti." Artinya seperti ini, "Tidak apa-apa sawah dijual untuk cari kerja anak, nanti bisa keganti." 

Pernyataan itu sering saya dengar dari orang tua yang telah menjual asetnya. Tidak ada yang salah, saya pun melakukan hal yang sama kepada anak. 

Walaupun saya sebagai petani, tetap mendorong anak untuk sekolah, bekerja sesuai minatnya. 

Alasan Gen Z ogah Terjun ke Sektor Pertanian

Ada banyak alasan kenapa Gen Z dan orang tua tidak mendukung anaknya terjun ke dunia pertanian

Dari hasil survei yang dilaksanakan JakPat pada 14 Oktober 2022, hanya 6 orang dari 100 gen Z yang berminat di pertanian. Riset tersebut melibatkan 139 responden berusia 15-26 tahun

4 alasan Gen Z ogah terjun ke dunia pertanian. Dokpri (Sri Rohmatiah Djalil)
4 alasan Gen Z ogah terjun ke dunia pertanian. Dokpri (Sri Rohmatiah Djalil)

Generasi Z yang melek teknologi memiliki beragam alasan kenapa tidak berminat menjadi petani, di antaranya:
1. Tidak ada pengembangan karir

Sebanyak 36,3% responden dari Gen Z berpendapat bahwa menjadi petani tidak akan berkembang, tidak ada masa depan yang cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun