Penyakit blas bukan saja akan menyerang tanaman padi, tetapi bisa juga budidaya lainnya. Untuk pengendalian penyakit blas pada tanaman padi, bisa menerapkan teknik berikut ini.
1. Â Pemilihan benih yang sehat
Pemilihan benih adalah langkah pertama untuk mengendalikan penyakit blas. Benih dari tanaman padi yang terinfeksi tidak dianjurkan untuk ditanam. Itu sebabnya petani harus memilih benih yang bersertifikat.
Namun, banyak petani, termasuk saya menggunakan benih dari hasil panen sebelumnya yang bagus. Terkadang walaupun benih itu sudah dipisahkan, tertukar dengan gabah untuk dislep menjadi beras.
2. Â Perendaman (Soaking) benih
Sebelum benih disebar, ada proses perendaman selama 24 jam yang bisa dicampur dengan fungisida. Selama ini dalam proses perendaman benih padi, saya tidak memakai fungisida, cukup air berbanding 1:2. Artinya 1 Kg benih direndam dalam 2 liter air.
Benih yang direndam diaduk setiap 6-8 jam agar merata. Setelah direndam, benih dikeringkan dengan cara dianginkan sebentar. Lalu benih dimasukkan ke dalam karung untuk proses pemeraman selama kurang lebih 2x24 jam hingga berkecambah.
Selama proses pemeraman, lakukan pengecekan dan diberi percikan air agar benih lembab dan cepat berkecambah.
4. Cara tanam
Cara tanam bibit padi pun memengaruhi perkembangan penyakit pada tanaman padi. Ibu tandur lebih tahu bagaimana jarak tanam antara bibit padi satu dengan yang lain. Di mana jarak tanam yang tidak terlalu rapat dapat mengendalikan penyakit. Juga menghindari gesekan antar daun.