Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arisan Keluarga Bukan Sekadar Kumpul, Berikut Manfaatnya

9 Januari 2023   08:27 Diperbarui: 9 Januari 2023   12:02 6255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya senang jika arisan keluarga, apalagi jika rumah kerabat itu di luar desa, itung-itung refreshing setelah utek wae di dapur.

Oh ya untuk refreshing bersama, kami ada tabungan wajib. Tabungan itu nantinya untuk biaya jalan-jalan ke luar kota.

Selama 22 tahun baru satu kali rekreasi keluarga dengan biaya dari tabungan. Sebelumnya kami rekreasi secara mandiri dan jaraknya dekat-dekat. Misalnya ke danau Sarangan, pantai Pacitan dengan menggunakan kendaraan suami dan adiknya.

Jadi setiap arisan, kami harus membayar Rp150 ribu dengan rincian, arisan Rp100 ribu, dana sosial Rp25 ribu dan tabungan Rp25 ribu.

3. Menambah ilmu

Manfaat lain dari arisan keluarga adalah menambah pengetahuan. Ketika acara ramah tamah, kami ngobrol ngaler ngidul yang bermanfaat. Dari obrolan itu banyak yang bisa dipetik hikmahnya. 

Selain ilmu berasal dari obrolan, setiap arisan ada kultum yang disampaikan oleh ketua atau penasihat.

Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari arisan keluarga. Yang penting jangan sampai pareumen obor. 

Istilah pareumen obor sering saya dengar dari orang tua. Pareumen artinya mati. Sementara obor itu alat pencahayaan yang terbuat dari bambu.

Ketika kita tidak tahu lagi siapa paman kita, tante, ponakan, sepupu itu namanya pareumen obor. Mati cahaya keluarga. Kita tahu keluarga adalah kekuatan dasar bagi negara dan agama. 

Dokpri
Dokpri

Menu Arisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun