Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bagaimana Menyiasati Libur Nataru Saat Cuaca Ekstrem?

30 Desember 2022   17:06 Diperbarui: 2 Januari 2023   14:29 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah angin puting beliung melanda desa tempat tinggal saya beberapa pekan lalu. Madiun belum dinyatakan aman.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Madiun mendeteksi cuaca ekstrem akan terjadi hingga 1 Januari 2023.

Bencana hidrometeorologi pun membayangi momen Natal dan tahun baru (Nataru). Selama periode itu, setiap hari, menjelang sore sering turun hujan lebat.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, mengatakan Kabupaten Madiun rawan bencana dan terdeteksi turun hujan lebat. Hal ini berpotensi banjir, tanah longsor dan angina puting beliung. Sebagaimana yang saya kutip dari Radar Madiun, 29/12/22.

Dengan kondisi itu saya lebih waspada, apalagi posisi desa kami dilewati sungai Madiun dan berada di dataran rendah.

Dokpri di Tol Surabaya
Dokpri di Tol Surabaya

Bagaimana mengatur libur Nataru saat cuaca ekstrem?

Cuaca ekstrem tidak bisa dihindari, kegiatan dan liburan pun tak bisa ditunda. Agar kami tidak berdiam diri menunggu cuaca bersahabat, kegiatan tetap dilakukan. Akan tetapi dengan batasan dan persiapan yang lebih ekstra.

  • Batasi tempat liburan dan aktivitas

Anak-anak sering bertanya tempat liburan Tahun Baru yang akan dikunjungi. Apalagi anak cewek libur panjang, dia punya banyak waktu untuk memegang mobil sendiri.

Namun, kami membatasi tempat yang akan dikunjungi, misalnya, untuk sementara jangan pergi ke pantai, gunung atau tempat ramai lainnya yang memicu melonjaknya pengunjung.

Anak saya sampai bingung, "Terus ke mana liburannya, Mah?"

Ada banyak tempat wisata di Madiun yang bagus. Liburan yang dekat bisa ditempuh dengan sepeda, juga tidak membutuhkan waktu lama, karena sore biasanya hujan lebat.

Salah satu tempat wisata desa di Madiun. Dokpri
Salah satu tempat wisata desa di Madiun. Dokpri

Untuk aktivitas suami yang sering pameran, sementara saya batasi. Kami pameran ke tempat yang bisa ditempuh pulang pergi. Saya tidak tega meninggalkan anak-anak dan ibu mertua di rumah sendiri.

  • Pantau keadaan keluarga di rumah

Bulan Desember ini, saya sering mengantar suami pameran ke luar kota, seperti Surabaya, Semarang, Kebumen. Anak-anak sudah besar, tidak mau diajak lagi pameran. Akhirnya saya yang mengalah untuk tidak lama-lama di tempat pameran.

Walaupun pameran berlangsung 10-14 hari, kami datang saat pembukaan saja, selanjutnya diserahkan panitia.

Selama perjalanan, komunikasi dengan anak-anak tetap terjalin, terutama pada sore hari. Biasanya saya tanyakan apa mereka sudah di rumah semua, di Madiun hujan atau tidak.

  • Hati-hati dalam perjalanan

Dokpri
Dokpri

Aktivitas ke luar kota tidak bisa ditunda, cuaca ekstrem pun tidak bisa dihindari. Untuk itu kita harus meningkatkan kehati-hatian.

Untuk antisipasi menghadapi cuaca yang tidak menentu selama perjalanan. Sebelumnya saya melakukan pengecekan kendaraan. Pengecekan mulai dari ban, BBM, oli dan lakukan servis rutin ke AUTO 2000.

Ada kisah yang baru saja alami ketika pameran di Gombong. Sebelum berangkat, saya cari informasi jalur yang aman dan cepat menuju Gombong. Hal ini karena belum pernah berkunjung ke daerah Kebumen.  

Setelah melihat peta, Gombong terletak setelah Yogyakarta. Itu artinya untuk menuju ke sana, harus melewati Yogyakarta. 

Jika tidak menghendaki lewat Yogyakarta, bisa menggunakan  Jalur lain adalah Salatiga.

Ketika berangkat, saya menggunakan jalur Tol Salatiga, lanjut ke Kopeng, Magelang, Purworejo dan Kebumen, lalu Gombong. Sedikit jauh jika dibandingkan lewat Jalur selatan.

Saat pulang, saya menggunakan jalur Pantai Selatan Jawa, yakni lewat Jalan Daendels, Ring Road Yogyakarta, Kebumen dan masuk pintu Tol Colomadu.

Sepanjang perjalanan dari Kebumen hingga Yogyakarta hujan deras. Kendaraan yang dikemudikan kerabat melaju dengan pelan walaupun Jalan Daendels mulus tanpa hambatan.

Setelah melewati Ring Road, tiba-tiba mobil oleng ke kiri. Kami menepi ke pom bensin terdekat dan cek ban. Ternyata ban depan kiri gembos tanpa angin. Kami menduga sepanjang perjalanan ban kena paku dan paku itu terlepas, jadi ya ... angin keluar terus.

Dokpri
Dokpri

Waktu itu hujan dan tidak ada tambal ban, akhirnya dengan susah payah, kerabat mengganti ban dengan ban serep.

  • Tetap berdoa

Berdoa adalah tips paling dianjurkan, karena kita selamat, sehat atas pertolongan Allah Swt. Sebelum berangkat kami melakukan salat safar meminta perlindungan selama perjalanan. Tentunya tanpa meninggalkan salat wajib.

Ini bukan tips satu-satunya agar liburan aman saat cuaca ekstrem. Masih banyak strategi lainnya sesuai keadaan dan kebutuhan kita.

Semoga pengalaman dan catatan kecil ini bermanfaat.

Terima kasih telah singgah dan salam,

_ Sri Rohmatiah Djalil _

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun