Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Police Art Festival pada Hari Disabilitas Internasional 2022

3 Desember 2022   22:11 Diperbarui: 14 Desember 2022   06:28 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Pak Gandi dan Pak Herlambang, 

Sejak tanggal 3 Desember 1992 Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan sebagai Hari Disabilitas Internasional atau International Day of People with Disabled.

Ini menjadi sejarah bagi kaum penyandang disabilitas untuk mendapat hak sebagaimana masyarakat lainnya agar martabat, kesejahteraannya meningkat. Pun memberi wawasan pada masyarakat terkait persoalan yang dihadapi para penyandang disabilitas. 

Sebagai keluarga disabilitas, saya merasakan perubahan-perubahan dengan adanya perlindungan dari pemerintah melalui Hari Disabilitas dan Undang-undang Disabilitas. Masyarakat, pemerintahan semakin bersinergi mendorong disabilitas untuk berkarya.

Salah satunya yang baru saja kami alami. Melalui Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, suami diundang untuk mengikuti Police Art Festival 2022 di Surabaya, 1 Desember 2022.

Keseruan Police Art Festival 2022

On The Spot pada acara Police Art Festival. Foto dok. Yanuar Herlambang/Humas Polda
On The Spot pada acara Police Art Festival. Foto dok. Yanuar Herlambang/Humas Polda

Police Art Festival 2022 digelar di galeri Merah Putih yang bertempat di Balai Pemuda, Surabaya pada tanggal 1 Desember 2022. 

Sebelumnya kami sudah dihubungi Bidhumas Polda Jatim, Pak Gandi dan Pak Yanuar Herlambang untuk datang ke Surabaya pada tanggal 30 November dan menginap di Wisma Dewi Sri.

Wisma ini berada di kawasan Bulog, sepertinya memang milik Bulog dan tidak jauh dari dari Polda. Agak lumayan bersih dan kamar luas, tetapi untuk keramik dan bangunan sepertinya sudah lama, juga  pemanas air yang rusak. Untungnya kami sudah biasa mandi air dingin walaupun hujan dan adem.

Foto bersama Pak Gandi dan Pak Herlambang, 
Foto bersama Pak Gandi dan Pak Herlambang, 

Selain suami ada juga Sadikin Part atau sering dipanggil Pak Dikin, pelukis dari Malang. Kedua pelukis ini sama-sama tergabung di AMFPA. Mereka melukis menggunakan mulut dan kaki, karena tidak memiliki tangan yang lengkap.

Berhubung keduanya sama-sama anggota AMFPA, tentunya sudah saling kenal sejak lama, tetapi jarang jumpa. Jika ada pameran yang kebetulan diikuti bareng ya kami bertemu, seperti saat Pasar Seni Lukis Indonesia yang berakhir tanggal 27 November 2022.

Suami dan Pak Sadikin dua pelukis yang berbeda aliran, yang jelas bukan aliran sesat, hikhik. Suami lebih pada aliran naturalis dengan media cat minyak di atas kanvas. Dalam pengerjaan lebih halus daripada teknik yang digunakan Pak Sadikin.

Pak Sadikin jika melukis terkadang tidak memakai kuas, melainkan langsung dengan jari-jari kaki, bahkan badannya. Itu sebabnya dia menamakan dirinya pelukis kasar. 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, Police Art Festival 2022 digelar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional.

Menurut Kombes Pol Dirmanto, Police Art Festival yang pertama kali dan akan diikuti oleh sepuluh jajaran Polda se-Indonesia. Kedua pelukis ini menjadi andalan Polda Jatim untuk maju ke tingkat Nasional di Jakarta.

Police Art Festival di Surabaya, bertepatan dengan acara lain di alun-alun Surabaya, yakni peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). Walaupun cara berbeda tempat, tetapi masih dalam satu lingkup yang sama. Jadi sedikit ramai.

Keramaian ini sebenarnya menguntungkan acara pameran, karena secara otomatis banyak pengunjung, yaa ... walaupun mereka tidak membeli. 

Keberhasilan pameran lukis sebenarnya bukan saja pada banyaknya lukisan yang terjual, tetapi bagaimana apresiasi pengunjung. Terkadang dari pameran itu banyak manfaat lain. Misalnya ketika PSLI, 2022, kami dihubungi oleh Bidhumas untuk mengikuti Police Art Festival.

Pada acara Police Art Festival, awalnya kami dijadwalkan podcast pada siang hari, acara maju menjadi pagi dan pembukaan pameran siang hari pukul 13.00 WIB. 

Tema Lukisan

Suami ditunjuk untuk mewakili Polda Jatim dalam peringatan Hari Disabilitas, tentunya tidak bisa melukis dengan tema semaunya. Tema lukisan telah ditentukan oleh Polda, yakni yang berkaitan dengan disabilitas, peran kepolisian terhdap disabilitas.

Dokpri
Dokpri

Suami saya melukis dengan tema, bagaimana dia dulu mengurus SIM mobil dengan kursi roda. Setiap memperpanjang SIM, suami seperti warga lainnya, ada tes tulis dan praktek, malah lebh ketat, terutama minta surat keterangan sehat dari dokter.

Mohon doanya ya, teman-teman, semoga lolos ke tingkat Nasional dan membawa nama Jawa Timur. Terpenting dengan Hari Disabilitas ini para disabilitas semakin mandiri, tidak berpangku tangan pada pemerintah atau orang lain.

Terima kasih telah membaca.

Salam,

-Sri Rohmatiah Djalil-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun