Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Ibu dari 1 putri, 1 putra

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tawas, Bahan Alami Menghilangkan Bau Badan Saya

2 Desember 2022   11:49 Diperbarui: 5 Desember 2022   17:41 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawas bermanfaat untuk mengurangi bau badan. Foto by shuterstock 

Hallo, Sahabat semuanya,

Pernahkah mengalami atau bertemu dengan orang yang badannya bau menyengat? Tentu sering ya, terutama saat berada di kerumunan.

Konon bau badan disebabkan karena keringat yang berlebih, tetapi asumsi itu tidak sepenuhnya benar. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar kulit sebenarnya tidak berbau. 

Keringat yang berbau itu berasal dari kelenjar kulit ketiak dan selangkangan.

Jika badan kita berbau pada situasi apapun, itu artinya ada masalah medis yang harus diwaspadai. Gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab bau badan.

Walaupun seseorang yang bau badan sudah mandi, tidak berkeringat, mereka masih tetap bau. Apalagi jika bajunya tidak ganti beberapa hari dan beberapa kali pakai.

Cara Saya Menjaga Badan agar Tidak Bau

Ketika saya menginjak remaja, ibu saya sering mengingatkan untuk menjaga badan agar tidak bau. Kata ibu saya, perempuan badannya jangan bau, malu-maluin.

Saya pun sering bertanya kenapa orang sering bau badan? Ibu hanya menekankan untuk tidak makan segala. Artinya kalau makan harus pilih-pilih, jangan semua makanan dilahap, hindari makanan yang memicu bau badan.

Ibu pun sering menyuruh saya makan air kunyit, air daun suruh, air daun sembung. Menurutnya bau badan itu berasal dari dalam, makanya harus menjaga apa yang masuk ke dalam tubuh.

Selain menjaga tubuh dari dalam, ibu pun sering menyuruh saya menjaga tubuh dari luar. Contohnya dengan mandi minimal 2 kali dalam sehari, menjaga kebersihan pakaian, terutama baju seragam sekolah.

Kita masih ingat, zaman dulu seragam hanya dua jenis saja, seragam nasional dan pramuka. Terbayang kan jika seragam itu dipakai dari hari Senin hingga Kamis, pasti bau dan kotor. Jadi setiap pulang sekolah, seragam bagian atas selalu dicuci. 

Agar tidak kusut, setelah dibilas, baju itu dikibas dan dijemur memakai hanger, karena kami tidak setrika setiap hari. Untuk setrika setiap hari, sungguh merepotkan karena dulu belum ada setrika listrik, melainkan dengan arang.

Seperti yang telah disebutkan di atas, keringat yang sangat bau yaitu berasal dari ketiak atau lipatan lain. Bahkan jika ketiak yang menghasilkan keringat berlebih sering kali menempel di baju dan akhirnya lengan baju bagian ketiak berwarna kuning.

Banyak orang menjaga ketiak agar wangi dengan minyak wangi, deodorant atau antiperspirant. 

Deodorant dapat mengurangi produksi keringat dan menutupi bau yang disebabkan bakteri pada kulit. Antiperspirant mengandung aluminium klorida untuk mengurangi keringat.

Pada zaman saya masih remaja, ibu saya tidak mampu membeli minyak wangi. Daripada uang dipakai membeli deodorant atau pada waktu itu tahunya rexona mendingan untuk makan.

Sebagai pengganti dari rexona, ibu menyarankan memakai bedak tabur BB atau tawas. Teman-teman tahu, tawas itu sangat memengaruhi kondisi bau badan kita. Walaupun saya sekarang mampu membeli minyak wangi, rexona, tawas tetap disarankan kepada anak saya.

Tawas bermanfaat untuk mengurangi bau badan. Foto by shuterstock 
Tawas bermanfaat untuk mengurangi bau badan. Foto by shuterstock 

Manfaat Tawas

Sejak zaman dahulu tawas diyakini dapat mengatasi masalah bau badan dan itu sudah saya dapatkan hasilnya. Ternyata bukan itu saja menurut beberapa sumber tawas pun memiliki banyak manfaat selain dari harganya yang murah dan atasi bau badan.

Berikut manfaat dari tawas: 

  • Mencerahkan dan menghaluskan ketiak

Kita sering menemukan warna kulit ketiak berbeda dengan kulit lainnya, terlebih jika selesai mencukur rambut ketiak.

Nah untuk menghindari warna kulit ketiak yang gelap, tawas adalah bahan alami yang cocok. Selain itu tawas juga membantu membersihkan kotoran, mengangkat sel kulit mati dan menghaluskan kulit area ketiak.

  • Cocok untuk kulit ketiak sensitif

Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, begitu pun dengan kulit ketiak. Kulit ketiak yang sensitif akan mudah irirtasi jika menggunakan deodorant. Hal ini karena deodorant mengandung bahan kimia yang dapat memicu iritasi.

Jika kulit ketiak sensitive, tidak ada salahnya menggunakan tawas, karena tawas termasuk bahan alami yang cukup aman untuk kulit ketiak yang sensitif terhadap bahan kimia.

  • Untuk penyembuhan luka

Bagi seseorang yang sering mencukur rambut ketiak, tentunya pernah mengalami luka. Dalam studi International Current Pharmaceutical Journal, seperti yang saya kutip dari halodoc, tawas dapat mencegah pendarahan dari luka akibat pisau cukur. Hal ini karena tawas memiliki kandungan antibakteri yang efektif memberikan perawatan kulit.

Foto tawas. Dokpri
Foto tawas. Dokpri

Cara Mengguanakan Tawas

Tawas secara fisik berbentuk padat, menyerupai bongkahan kristas yang terbuat dari garam mineral bernama kalium alum. Tawas tidak saja berbentuk  kristal, ada pula yang cair dan serbuk.

Di Madiun saya biasa membeli yang kristal dengan ukuran satu genggam tangan bayi, kira-kira 2 ons seharga Rp5 ribu. Biasa tersedia di toko Srikandi yang khusus menyediakan jamu.

Cukup mudah menggunakan tawas. Kita tinggal ambil sedikit, kurang lebih 1 biji ukuran buah kurma, lalu rendam dengan air secukupnya dan gosokkan pada area ketiak. Lakukan setiap selesai mandi dalam kondisi ketiak kering.

Kita perlu tahu, tawas tidak dapat mengurangi jumlah keringat yang dihasilkan kelenjar kulit ketiak. Jadi penting juga menjaga pola makan yang sehat.

Semoga bermanfaat, salam hangat dan terima kasih.

Referensi : halodoc.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun