Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Upaya Mengurangi Kecelakaan pada Remaja

5 November 2022   11:25 Diperbarui: 9 November 2022   06:51 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memang tidak bisa mengemudi, tetapi sering menyaksikan suami memberi tahu anak-anak cara berkendara dengan baik.

Misalnya kecepatan berkendara, tidak boleh menerebos, mengatur jarak dengan kendaraan di depan, juga saat ambil tempat parkir. Selain itu juga mengenalkan rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di jalan.

  • Latih remaja untuk sabar

Jadi pengemudi itu harus sabar, jangan krusak-krusuk. Pengemudi gak sabaran terlihat dari cara dia mengatur kecepatan.

Sabar juga akan tampak saat terjadi kemacetan, ada orang yang akan menyeberang, melewati plang kereta atau lampu merah.

Ketika sudah memegang setir, walaupun ada tujuan yang harus segera didatangi, biasakan remaja kita untuk membuat perencanaan. Perencanaan mulai dari jam berapa berangkat, berapa lama perjalanan, membuat antisipasi kemacetan dan lain sebagainya.

  • Dampingi remaja di awal berkendara

Ketika anak saya sudah memiliki SIM, kami tidak melepas dia ke jalan sendiri, setidaknya ada teman yang menemani. Saya paling sering menemani anak mengendarai, kalau tidak ya bersama bapaknya.

Kami tidak enak duduk sambil ngemil, teman berkendara harus siap jadi kernek. Pernah saya tertidur, suami bilang, “Kalau mau tidur di rumah saja!” Padahal kesempatan seorang emak untuk tidur ya di dalam kendaraan. 

Itu sedikit pengalaman saya mendampingi anak agar cerdas berkendara, mungkin ada tips lain agar saya pun bisa mencetak anak lebih cerdas lagi.

Sesungguhnya yang bisa berkendara adalah suami sejak tahun 1989, Alhamdulillah tidak pernah terjadi kecelakaan. Kalau kendaraannya pernah penyot saat dipinjam tetangga.

Terima kasih telah membaca

Salam hangat selalu,

_SRD_ Madiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun