PRC menambah deretan ikon Kota Madiun yang dapat dikunjungi oleh semua warga, tanpa memandang agama atau suku. Semua umat beragama bisa menggunakan kawasan PRC untuk kegiatan keagamaannya.
Hal ini dibuktikan dengan dibuatnya 6 prasasti agama di satu tempat dengan ruang yang berbeda, yakni sebelah barat Miniatur Ka'bah.
Tablig Akbar Gus Miftah
Peringatan HSN semakin semarak ketika Gus Miftah naik panggung. Saya yang berada di depan panggung tercengang melihat sosok Gus Miftah. Tampilan asli lebih keren banget daripada di layar.
Berada dekat panggung dari awal sampai akhir acara bagi saya sesuatu banget, karena warga disuruh ke belakang, bagian depan khusus siswa, tamu undangan dan grup selawatan.Â
Agak degdegan juga, saat itu kartu pers ketinggalan, akhirnya saya mendekat ke Humas Kapolres, itu pun vidio call dulu dengan teman di News 7 yang absen hadir.
Gus Miftah dalam ceramahnya mengapresiasi atas dibangunnya 6 prasasti agama di kawasan PRC. Hal ini membuktikan Madiun sangat toleransi antar umat beragama.Â
"Melihat kawasan PRC, saya teringat akan teori saya, Indonesia itu rumah besar. Di dalam rumah besar itu ada 6 agama, saya menyakini, jika orang Indonesia kembali ke kamar masing-masing, tidak akan terjadi masalah," tutur Gus Miftah.
Pada dasarnya jika masyarakat menerima perbedaan dan tidak masuk ke ranah orang lain, negeri ini akan aman, tidak terjadi keributan. Perbedaan itu indah dan di PRC, satu tempat ada 6 agama dan 26 suku menyatu, tetapi dengan kamar yang berbeda.
Di sela-sela ceramahnya, ribuan warga pun berselawat bersama Gus Miftah dengan diiringi musik dari grup Ababul Mustafa dan tarian Sufi.