Profesi sebagai pelukis sepertinya banyak dihindari oleh sebagian anak muda sekarang. Jika pun terjun ke dunia melukis kerap dijadikan profesi alternatif. Hal ini karena ada asumsi penghasilan pelukis sangat minim.
Sebagian orang juga beranggapan bahwa dengan penghasilan kecil, tidak menentu seorang pelukis tidak memiliki masa depan. Hal ini karena pelukis bekerja sendri (self employed), tidak memiliki gaji bulanan dari atasan dan tidak ada jenjang karir.Â
Pelukis tidak memiliki penghasilan tetap memang benar, tetapi itu dulu. Sekarang profesi melukis juga menjanjikan seiring makin berkembangnya teknologi.
Namun, tidak dapat dipungkiri juga jika sebagian orang tidak percaya kalau dari melukis bisa menghasilkan cuan. Seperti gurunya anak saya, ketika anak daftar ulang di SMA.Â
Pada formulir penerimaan siswa baru tertulis pekerjaan orang tua, saya isi sebagai pelukis. Kolom gaji saya ceklis  antara Rp5 juta hingga Rp10 juta, real memang tidak sekian.
Ketika diperiksa panitia penerimaan siswa baru (salah seorang guru), dia kaget dan bertanya pada anak saya, "Masa pelukis penghasilannya Rp10 juta? yang benar saja."
Anak saya ketika pulang, kesal, dia merasa dianggap mengada-ada oleh gurunya.Â
"Mamah kenapa gak ceklist Rp2 juta saja?"
Mendapat penghasilan tinggi dari melukis tidak mudah, saya pun merasakan kurangnya penghasilan ketika baru menikah dan anak-anak masih kecil.Â
Saya rasa semua orang yang memulai pekerjaan akan merasakan hal yang sama, kekurangan. Namun, jangan berhenti di situ. Terus belajar, berdoa agar kehidupan semakin baik.
Hapus juga pikiran bahwa dari melukis penghasilannya tidak menentu dan akan kurang melulu. Ubahlah pikiran negatif, karena akan jadi doa.
Untuk mengubahnya bisa dengan menambah skill, gali terus keunikan yang menjadi ciri khas diri kamu, karena banyak seniman lukis senior yang telah sukses. Pelukis muda pun punya hak untuk sukses, asalkan punya target sukses yang jelas.
Penghasilan pelukis jika sudah profesional bisa puluhan juta tiap bulannya, belum lagi reward jika lukisan dibeli kolektor. Jika mengacu pada laman campus.quipper, penghasilan seniman lukis rata-rata Rp3,5 juta hingga Rp7,5 juta.