Seperti kita ketahui masa remaja adalah masa transisi menuju dewasa. Masa itu harap-harap cemas bagi orang tua.Â
Remaja yang tidak bisa mengendalikan dan menyalurkan emosi akan mengambil jalan yang salah.
Kenakalan remaja disebabkan kematangan emosi. Penelitian yang dilakukan Balitbang Departemen Sosial (2002) mengindikasikan bahwa kematangan emosi pada remaja yang masih labil merupakan salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja.
Tidak matangnya emosi seseorang ditandai dengan meledaknya emosi di hadapan orang lain, tidak dapat melihat situasi dengan kritis, dan memiliki reaksi emosi yang tidak stabil.
Mendidik anak remaja tidak mudah, kita harus sabar dan terus memberi contoh yang baik. Saat beranjak remaja banyak perilaku yang ditunjukkan anak di rumah, seperti merajuk, berbohong, berontak, berdebat dan entah apalagi yang membuat nyesek dada.
Jangan khawatir, menjadi orang tua juga sama seperti anak, terus belajar. Jangan malu untuk terus belajar memahami anak, kenapa dia terlibat kenakalan remaja, khususnya balap liar.
Berikut yang bisa dilakukan orang tua ketika mendapat surat dari Polres terkait kenakalan yang dilakukan anaknya:
- Pahami alasan kenapa anak terlibat balap liar
Marah? jelas, semua orang tua akan marah jika anaknya melakukan kesalahan, tetapi tahan, jangan buang energi tuk marah di saat anak tertimpa masalah. Hal ini akan menjauhkan anak dari orang tua, dia bisa saja lari dan semakin nakal.
Pahami dan cari tahu penyebab dia melakukan balap liar dengan motor knalpot brong. Dengan berbicara penuh empati, anak akan berbicara alasannya tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Komunikasi yang baik juga akan membuat anak menyesali perbuatannya. Dalam kesempatan itu bantu anak mengambil keputusan ke depannya agar tidak terlibat lagi kenakalan remaja yang lebih parah.
- Buat peraturan dan hukuman yang tegas
Anak melakukan kesalahan terkadang hanya ingin mendapat perhatian dari orang tuanya. Jujurlah sebagai orang tua yang super sibuk, terkadang tidak memperhatikan anak. Anak ingin menguji sebatas mana perhatian orang tua padanya.
Untuk itu peraturan dan hukuman yang sesuai, bagi sebagian anak itu bentuk perhatian orang tua. Peraturan yang bisa dibuat orang tua, misalnya batasan pulang malam, batasan modifikasi motor.