Untuk iuran ketiga dibayarkan melalui bendahara kelas. Iuran ketiga ini sedikit, karena langsung dari saku anak saya, sebesar Rp50 ribu.Â
Biaya HUT sekolah belum selesai, masih ada uang untuk kaos dan iuran bazar kelas. Kalau ditotal ya cukup sekian. Hehe.
Saya tidak mempersoalkan masalah iuran dan acara HUT sekolah. Biarlah bagian dari kreativitas siswa, karena seluruh rencana, mulai dari awal hingga akhir dipegang oleh siswa, dalam hal ini OSIS.
Sejak kakaknya sekolah di SMA itu, sudah ada iuran HUT dan mendatangkan artis papan atas. Sepertinya tidak ada yang keberatan.
Adakah orangtua yang keberatan dengan iuran HUT sekolah?
Untuk SMA tempat anak saya sekolah, sebagian besar orangtua sepakat saja terkait iuran. Lha wong seikhlasnya, tidak ada paksaan.
Beberapa hari yang lalu, saya membaca berita keberatan orangtua siswa terkait jumlah iuran di salah satu SMA Negeri Madiun, bukan tempat anak saya sekolah.Â
Orangtua tersebut yang diketahui berinisial SW. Dia mengunggah keberatannya di kanal Youtube.
Dia keberatan dengan iuran yang dibebankan kepada siswa sebesar Rp 405 ribu dengan rincian Rp130 ribu iuran kelas dan Rp275 ribu iuran puncak peringatan HUT.
Unggahannya SW menjadi jalan dia dipanggil pihak sekolah untuk meminta maaf.
Salah seorang siswa, PA menyebutkan jika iuran untuk mendatangkan guest star Rp 200 ribu per siswa.
PA sendiri tidak mengikuti kegiatan HUT sekolahnya karena keberatan dengan iuran tersebut.
Haruskah HUT Sekolah Mendatangkan Guest Star?