Untuk itu belum banyak teman yang saya kenal baik di sekolah atau di lingkungan rumah. Ya ... akhirnya hampir setiap hari bermain ke rumah Neng Ade yang jaraknya cukup jauh. Kalau sekarang saya bayangkan sekitar 1 km.
Mengingat Kembali Majalah Bobo
Untuk generasi sekarang nama Majalah Bobo mungkin kurang familier, terlebih jika orang tua tidak memperkenalkannya.Â
Majalah Bobo telah terbit pada tahun 1973, itu artinya dari generasi ke generasi pasti sudah tak asing lagi. Akan tetapi karena perkembangan internet, sebagian orang tua muda memilih memberikan ponsel pada si kecil.
Untuk mengingatkan Majalah Bobo ini tidak hanya menyajikan banyak cerpen yang bagus dikonsumsi anak-anak, tetapi ada juga cerita bergambar, cerita binatang. Pun materi pelajaran bagi sekolah dasar.
Cerita-cerita pendek dalam Majalah Bobo diangkat dari kehidupan sehari-hari yang mengandung unsur pendidikan sekaligus permainan. Hal ini sesuai dengan slogan Majalah Bobo, yakni "Teman Bermain dan Belajar".Â
Kita pun masih ingat, tahun 80-an cover Majalah Bobo adalah gambar seekor kelinci yang mengenakan sweater berwarna merah bertuliskan huruf "b".Â
Pada awal tahun 1990 berganti huruf "B". Kelinci lucu ini bernama Bobo yang baik hati dan pintar dan menjadi bagian dari cerita bergambar (Cergam).
Kisah dalam Majalah Bobo
Seperti kita ketahui majalah sangat berperan dalam perubahan sosial seseorang, terlebih jika isi dari majalah itu mengandung unsur pendidikan.
Seperti Majalah Bobo yang mengandung teladan. Pada Cergam Bobo, ada tokoh-tokoh dengan berbagai karakter yang unik.
Untuk mereka yang sering membaca Majalah Bobo tentu masih ingat beberapa kisah yang tokohnya memiliki karakter unik. Misalnya Paman Kikuk, Husin dan Asta, Bona dan Rong-Rong, Nirmala dan Oki.
Berikut kisah yang ada pada Majalah Bobo:
1. Bobo memiliki karakter yang baik, pemurah, pintar dan mudah bergaul. Sedangkan Coreng dan Upik sifatnya polos dan selalu menciptakan masalah.Â
Karakter anak-anak yang unik diimbangi oleh sifat seorang ibu dan ayah yang bijaksana dan sabar.