Apalah arti sebuah angka, itulah kata sebagian orang. Namun, angka pun menjadi penting karena menunjukkan besarnya sesuatu.
Angka juga memberikan sinyal kuat terhadap kehidupan kita. Kata ahli numeologi setiap angka memiliki getaran dan makna spesifiknya sendiri.Â
Pastinya yang lebih tahu hal ini tentunya Acek Rudy Gunawan. Saya hanya mengutip dari media.
Namun, saya merasakan getaran di angka 101. Apa itu?
Mengutip dari TribunJogya, 2020, angka 101 dikaitkan dengan keberuntungan dan mengingatkan akan potensi yang kita miliki untuk mencapai impian. (Bunga Kartikasari, 2022)
Ketika saya mendapat angka 101 untuk 'Artikel Utama' di Kompasiana, saya pun yakin ini  menunjukkan keberhasilan. Saya berhasil melawan kemalasan yang selama ini sudah jadi bagian diri.
Keyakinan itu bukan berarti saya mengabaikan keyakinan pada Allah Swt. Sejatinya kehidupan kita sudah diatur Tuhan, kita hanya menjalani.
Jika kembali mengingat pertama kali menulis di Kompasiana, April 2020 saya jarang menulis. Satu bulan satu artikel terasa berat, walaupun sudah belajar ilmu kepenulisan pada Pak Cahyadi Takariawan.Â
Pada Januari 2021 baru agak rajin menulis, ya 4 artikel dalam satu bulan sudah bersyukur sekali.Â
Kemalasan saya bukan tanpa sebab, faktor utama karena merasa tidak percaya diri akan hasil tulisan. Saat itu mungkin saya sedang berada di fase insecure.Â
Seringkali ketika selesai tayang, artikel itu saya berikan ke Pak Cah untuk minta dikoreksi. Ya ... malu-malu serem minta koreksi gurunya terus, sampai harus baca bismillah, shalawat 7 kali, karena takut, tapi butuh. Hik.
Sampai pada akhirnya didorong Mbak Siska Artanti untuk terus menulis, apapun hasilnya. Dorongan pertama ketika saya membaca artikel Opa Tjitadinata Effendi, kalau gak salah judulnya "One Day, One Article". Tersentuh sekali saya membaca artikel satu hari satu artikel.
Paling sering direpotkan juga untuk tempat bertanya selain Pak Cah dan Mbak Siska Artati adalah Ozy V Alandika, Pak Budi Susilo. Setelah satu grup dengan Bang Irwan Rinaldi, Bu Siska Dewi, beliau kena juga saya korek-korek lewat pesan pribadi.Â
Dukungan pula datang dari teman-teman di komunitas yang saya pimpin "Kantin Emak Produktif Oye". Â Malu juga akan nama yang telah disepakati jika ketuanya tidak produktif menulis, hehe.Â
Satu lagi komunitas yang selalu dukung adalah Kompasianer Berbalas (KPB) dan Vlomaya. Keduanya tim support banget.
Yang paling support, tentunya teman-teman penulis Kompasiana, admin dan sobat pembaca semuanya. Terharu banget atas kesetiaan sobat semuanya.
Sebenarnya saya belum berhasil produktif menulis satu artikel dalam satu hari, masih ada jeda. Bukti sering jeda bisa dilihat dari jumlah total artikel dari tahun 2020 hanya 420, ramping sekali, kan?Â
Lagi-lagi bersyukur, masih bisa menulis di tengah-tengah kesibukan mengurus keluarga dan usaha.Â
Semoga dengan sedikit artikel dapat memberi kemanfaatan pada pembaca, khususnya sih pada diri sendiri. Hal itu karena apa yang saya tulis sebagian besar berangkat dari pengalaman pribadi dan orang terdekat.
Makasih untuk semuanya yang sudah dukung saya untuk terus menulis. Sekali lagi apalah arti sebuah angka, jika saya masih malas menambah angka. Semangat menulis, semangat untuk perubahan.
Sri Rohmatiah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H