Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kenapa Melakukan Hobi Harus Izin pada Pasangan?

18 September 2022   10:51 Diperbarui: 18 September 2022   17:07 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alasan melakukan hobi harus izin kepada suami. Foto by shuterstock

Saya berjanji jika telah menikah akan meninggalkan hobi naik gunung, hiking dan hobi lainnya. Ternyata janji itu hanya bisa ditempati selama 16 tahun. 

Ketika anak pertama menginjak usia 17 tahun, keinginan hiking terbesit lagi. Saya coba ajak dia untuk hiking bareng ke Tawangmangu, anak pun setuju. Susah move on kan?

Seseorang sudah memiliki hobi terkadang susah dilepaskan, jika pun bisa, ada keinginan aktif lagi atau hanya sekadar napak tilas.

Ketika sudah memiliki pasangan, tentunya harus seizinnya agar tidak bermasalah.

Seperti yang terjadi pada tetangga saya di kampung dulu.

Menurut informasi yang saya dengar, tetangga orang tua saya, sebut saja ibu Shinta, ketika suaminya bermain kartu remi di pos ronda, ibu Shanti mengajaknya pulang. Tiba di rumah sang suami marah, terjadilah keributan hebat.

Air panas yang sedang dimasak bu Shinta disiramnya oleh sang suami ke wajahnya. Miris sekali, seketika wajah cantik bu Shanti melepuh dan mengalami kerusakan hingga 80 persen.

Sebuah kisah lagi yang diceritakan teman saya ketika suaminya jatuh cinta pada burung. Dengan dada sesak dia harus merelakan mobil semata wayangnya dijual demi membeli burung. Ketika pelihara burung, beberapa kali hewan peliharaannya itu terbang tanpa pamit, alias hilang. Rugi bukan?

Bagi sebagian orang, merestui pasangan melakukan hobinya sangat sulit,

Berbeda dengan teman saya yang tinggal di Jakarta, dengan ikhlas dia memberi ruang pada suaminya untuk menyalurkan hobi memelihara burung. Harga burung tidak tanggung-tanggung, hingga puluhan juta, ratusan juta.

Ilustrasi alasan melakukan hobi harus izin kepada suami. Foto by shuterstock
Ilustrasi alasan melakukan hobi harus izin kepada suami. Foto by shuterstock

Dia berkata kepada saya, "Saya kasihan kalau suami harus kerja terus. Setiap akhir pekan saya biarkan dia bersama teman-temannya untuk melakukan hobi."

Sementara suami saya, dia hanya hobi melukis dan itu sudah menjadi bagian dari pekerjaan. Kami makan dan sebagainya dari hasil lukisan, mana mungkin saya melarang. Hehe.

Saya yang banyak hobi, seperti olahraga, menulis. Untuk melakukan hobi, saya tetap minta izin agar tidak timbul bermasalah. Terkadang sudah minta izin pun, kompor meledak ada saja.

Untuk mendapat izin melakukan hobi tidak serta merta langsung dapat surat izin, saya harus menunggu hingga belasan tahun. 

Ketika mengajukan izin dan tidak disetujui, diam, lupakan, tetapi usaha minta izin lagi. Sambil menunggu izin, saya menyenangkan suami dengan mendukung hasil lukisannya, seperti menggelar pameran di berbagai kota.

Tahun keenam belas, saya pun minta izin lagi untuk olahraga dan menulis. Apakah langsung diizinkan? Tentu tidak. 

Izin untuk menulis tidak semudah ketika akan olahraga. Jika olahraga, saya masih diantar ke tempat fitness, studio yoga dan ditemani bersepeda.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ketika ingin menulis, ada drama yang bikin nyesek. Untuk beberapa hari saya diam tidak membahasnya lagi, tetapi, tetap berusaha meminta izin dan berdoa.

Akhirnya saya diperbolehkan belajar menulis di kelas Pak Cahyadi Takariawan hingga sekarang dan menulis di Kompasiana, Tidak di platform lain. Baiklah, yang penting izin saya pergunakan sebaik mungkin, hingga pada akhirnya saya bisa menulis di berbagai platform dan menjadi jurnalis.

Alasan kenapa kita harus meminta izin kepada pasangan untuk melakukan hobi?

Olahraga bagi sebagian orang bukan lagi sebagai hobi, tetapi suatu kebutuhan, wajib dilakukan. Saya katakan hobi, karena tidak semua orang menyukainya. 

Ketika pasangan melakukan hobi jenis apapun itu, harus meminta izin, dengan alasan:

Dana yang dikeluarkan

Menyalurkan hobi tidak gratis, Sayang. Banyak dana yang harus dikeluarkan. Ketika sudah memiliki pasangan, tentu harus meminta izinnya.

Pasangan suami istri harus memperhitungkan berapa dana yang akan dikeluarkan untuk hobi. Pemasukan keluarga cukup tidak untuk membeli barang pendukung dari hobi tersebut.

Waktu yang tersita

Menyalurkan hobi jelas membutuhkan waktu tambahan, misalnya saya hobi bersepeda. Itu artinya saya akan meninggalkan rumah untuk beberapa jam. Hobi memancing, menulis, pelihara hewan lucu, olahraga, itu pun membutuhkan waktu.

Meminta izin pada pasangan untuk melakukan hobi itu artinya ada waktu yang kita bagi untuk keluarga dan hobi.

Bagaimana jika pasangan tidak mengizinkan? 

Ada sebuah kisah dari tetangga ibu saya, dia hobi dengan burung, tetapi istrinya tidak mengizinkan. Dia kerja sama dengan adik laki-laki saya untuk pelihara burung. 

Ketika pulang kerja dia akan mampir ke rumah untuk bermain dengan burung-burungnya.

Jika ada lomba burung, alasan dia untuk bisa mengikuti lomba ke istrinya adalah mengantar adik saya.

Duh jika begini, repot juga kan? Menurut saya, sebaiknya izinkan jika suami sudah meminta izin, tetapi dengan batasan, misalnya jangan membeli burung di luar kemampuan. Jangan memancing, sepak bola di luar batas waktu.

Jika istri suka bersepeda, izinkan saja selama dia tidak meninggalkan kewajibannya sebagai istri dan tidak meminta sepeda yang harganya selangit.

Selama pasangan menyalurkan hobinya di jalan yang benar, kenapa tidak? lakukan kerja sama agar hobi menghasilkan uang.

Tidak perlu menjadi pasangan yang egois, tidak ada hasilnya dengan mengebiri pasangan, yang ada malah pasangan tidak nyaman. Ketahanan keluarga akan kokoh jika saling mendukung dalam kebaikan.

Terima kasih telah singgah.

Salam,

Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun