Hallo, Sahabat semuanya, apa kabar?
Semoga kabar baik kita, bukan sekadar basa-basi, sejujurnya di tengah-tengah kenaikan harga BBM, kebutuhan pokok melonjak mana mungkin baik-baik saja. Apalagi mendengar kabar suku bunga di bank nol persen.
Padahal dulu kita menabung di bank pertimbangannya adalah keamanan dan nilai suka bunga. Sekarang beberapa bank menerapkan suku bunga 0-1 persen untuk produk tabungannya. Besar suku bunga tergantung dari jumlah saldo tabungan nasabah.
Beberapa bank besar telah menerapkan suku bunga 0,00 persen. Bank tersebut adalah Bank BCA, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, hingga Bank Danamon telah memberlakukan suku bunga tabungan di bawah 1 persen.
Mengutip dari laman bankmandiri.co.id, Bank Mandiri menerapkan suku bunga 0,00 persen untuk tabungan dengan saldo kurang dari Rp 50 juta.Â
Besaran bunga ini berlaku untuk produk simpanan Tabungan Rupiah, Mandiri Tabungan Investor Rupiah, Tabungan NOW, Tabungan Payroll, Tabungan Mitra Usaha, dan Tabungan TKI.Â
Sementara untuk Tabungan Mandiri Bisnis suku bunga 0,00 persen jika saldo kurang dari Rp1 juta, jika saldo di atas Rp1 juta hingga Rp50 juta mendapat suku bunga 0,40 persen.Â
Ada pula bank yang memberikan bunga fantastis, terutama bank digital. Sah saja dalam bisnis, mereka sedang berupaya menarik nasabah agar mau menabung di banknya. Bank tersebut memerlukan dana untuk mendukung perniagaan elektroniknya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, sebagaimana yang saya kutip dari kompas, simpanan di bank tersebut tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pihak bank harus menginformasikan kepada nasabah hal tersebut, jangan ada dusta di antara bank dan nasabah.
Nasabah pun perlu menyadari konsekuensinya, karena seperti kita ketahui suku bunga yang dijamin LPS maksimal 3,50 persen. Suku bunga tinggi jangan tergiur dulu, tetapi pikirkan kembali.
Alasan masih menggunakan bank meski bunga nol persen
Kendati suku bunga di bank 0,00 persen dan menyimpan uang di bank digital berisiko tinggi, kaum milenial tidak risau. Mereka tetap memakai jasa bank untuk memudahkan transaksi, bukan menabung.
Saya pun menggunakan tabungan bank sebagai tempat menerima penghasilan. Selain itu juga dana di tabungan untuk top up dompet digital, belanja online.Â
Pasalnya, top up digital dan belanja online, bayar tagihan, transfer lebih mudah melalui aplikasi mobile banking ketimbang di mini market atau mesin ATM.
Namun, ada pula masyarakat yang tidak menyimpan uangnya di bank, terlebih yang tidak memiliki penghasilan tetap.Â
Mereka lebih memilih menyimpan uang tunai di rumah atau dititipkan pada kerabatnya yang memiliki tabungan. Alasannya sederhana, daripada menabung dalam jumlah sedikit, lama-lama akan habis dipotong administrasi.
Cara Menabung Ala Milenial
Beberapa hari yang lalu teman kita, Ozy, memberi tahu jumlah uang di rekeningnya, saya pun terdorong untuk memberi tahu. Ternyata sama-sama minimalisnya, padahal masih jauh ke tanggal muda, hihik.
Abaikan jumlah uang yang ada di bank, karena uang itu hanya untuk transit saja, kadang tinggi, kadang juga rendah. Dia pun mengatakan jika uang itu hanya untuk perputaran bisnis emasnya. Cara dia menabung pun dengan emas.Â
Menabung emas adalah cara investasi yang dianjurkan dalam agama Islam dan aman. Saya pun tertarik menabung kepingan emas mulai dari emas terkecil hingga kecil.Â
Berbeda dengan teman saya satunya lagi, dia tidak tertarik menabung emas, tetapi memilih obligasi. Obligasi Negara Ritel atau ORI, tahun 2022 sangat diminati kaum milenial sebagai cara lain dari investasi. Perorangan bisa membeli mulai dari Rp1 juta hingga Rp1 Milyar.
Surat berharga atau ORI bisa dijual setelah 3 bulan pembelian. Namun, disarankan untuk 3 tahun agar nilainya bisa nikmati.Â
Suku bunga dari ORI setiap bulannya bervariasi tergantung dari seri yang diambil. Saat ini yang saya tahu, suku bunga ORI adalah 5,9 persen dari dana yang kita simpan.
Penawaran setiap seri ada jangka waktu dan itu sangat singkat. Rencana ke depan akan keluar 2 seri baru hingga bulan Desember. Siap-siap saja nich kaum milenial yang tertarik menabung dengan ORI.
Ada banyak cara menyimpan dana dengan suku bunga tinggi. Saran saya kenali dulu setiap penawaran sebelum membeli.
Jangan terburu-buru tergoda dengan yang indah sebelum kenalan. Kalau berbicara kenalan, kita sepertinya udah kenal baik dengan deposito. Bisa nih untuk alternatif lain walaupun suku bunganya hanya 2,25 persen.Â
Bagaimana dengan asuransi investasi? Saya sih menyarankan pilih yang sesuai kebutuhan dan kenali risikonya.Â
Terima kasih telah singgah, salam
Sri Rohmatiah Djalil
Bahan pendukung: 1.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI