Investasi sawah juga aman, tidak akan terpengaruh inflasi atau kondisi ekonomi lainnya. Ada isu jika menjual tanah sawah akan susah mendapat pembeli. Hal itu tidak benar, banyak warga yang mencari tanah sawah untuk investasi.
Untuk mendapatkan satu petak sawah saat ini kurang lebih Rp200 juta. Berarti sebelumnya kita harus menabung terlebih dahulu. Jika belum punya tabungan untuk membeli sawah, bisa dimulai dari membeli sawah secara tahunan. Hasil panen dikumpulkan.Â
Memang untuk mencapai Rp200 juta bahkan lebih membutuhkan proses. Tidak masalah namanya juga nabung, mulai dari yang kecil, lama-lama banyak.
2. Deposito
Deposito, ini cara aman mempersiapkan dana pensiun. Aman di sini maksudnya dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai Rp1 juta hingga Rp2 miliar. Pun tidak dapat diambil semaunya, karena ada tenor yang ditawarkan bank untuk deposito, mulai dari 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Jika uang diambil sebelum masanya akan ada pinalti.
Namun, suku bunga deposito tidak stabil, sebelum pandemi sekitar 5,25 %, sekarang mengalami penurunan hingga 2,25 %.
Jika dana tersebut tidak terpakai dalam waktu lama, ada jenis investasi lain yang lebih menguntungkan dari deposito. Namun, tenornya minimal 2 hingga 3 tahun. Investasi itu yakni SBR (Savings Bond Ritel Republik Indonesia) 011 dengan bunga 5,5 %. Produk terbaru adalah Sukuk Ritel 017 dengan bunga 5,9 %. Batas dana minimal satu juta rupiah.
Pilih Investasi sesuai Kemampuan
Jika mempersiapkan dana pensiun dengan membeli sawah atau deposito terasa berat, abaikan saja. Dahulukan yang penting dan utama yakni pendidikan anak.
Untuk apa kita beli sawah banyak, deposito, jika pendidikan anak abai. Dengan memberi pendidikan pada anak, kelak anak pun akan mengerti jika kewajibannya adalah berbakti pada orangtua. Cara ia berbakti yakni dengan mengurus orangtua dan menjamin kesejahteraannya.
Namun, sebagai orangtua, kita pun tentu tidak ingin menggantungkan hidup pada anak, karena mereka sendiri memiliki keluarga kecil yang wajib dinafkahi. Untuk itu perlu mempersiapkan dana tuk hari tua, sekecil apa pun itu.
Kalau saya, untuk mempersiapkan hari tua adalah lebih mempersiapkan diri agar produktif berkarya dan memberi. Dengan produktif keduanya, saya yakin Tuhan akan mencukupi dengan rezeki yang tidak disangka-sangka.
Selamat berkarya.