Ia paling suka kepalanya dielus sambil dibacakan shalawat Nabi. Kebiasaan itu sudah saya tanamkan sejak baby Ziggy apet dengan saya. Saya pun sering mengajaknya ngobrol, jadi tahu berbagai macam suara si Ziggy. Suara lapar, suara ingin keluar untuk main, suara pulang main, suara ketika dapat mangsa. Oh ya ia suka memangsa cecak, burung.
Rumah saya bagian tengah dan dapur terbuka, ada rumput, pohon, jadi seringkali ada anak burung masuk. Si Ziggy paling suka berburu burung itu, ketika mendapatkannya, ia akan menggeram seperti takut buruannya diambil orang.
Kalau ada cecak di tembok atas atau belakang lukisan, si Ziggy akan menghampiri saya dengan suaranya yang khas meminta bantuan sambil lari kembali ke arah tembok. Semua penghuni rumah terhibur dengan tingkah si Ziggy.Â
Akhir-akhir ini si Ziggy jarang main bersama kami, ia sering keluar rumah dan mainnya lama. Pernah semalam tidak pulang dan itu membuat saya panik, gelisah tak bisa tidur. Setiap 2 jam sekali membuka pintu depan dan memanggilnya.
Ketika bertanya pada teman, katanya si Ziggy ingin kawin. Saya pun sering menanyakan pada si Ziggy kebenaran ia memiliki pacar.
"Ziggy, kamu sering main jauh, apa punya pacar?" Ya ... namanya juga hewan gak bisa jawab, tetapi saya sudah hafal berbagai macam suara si Ziggy.Â
Ketika ditanya soal pacar dia merespon seperti marah. Udah deh saya menyakini ia belum punya pacar.
Kata teman, agar si Ziggy anteng tidak keluar mencari teman, dikebiri atau disteril saja.
Kami pun musyawarah dengan seluruh anggota keluarga untuk steril si Ziggy. Hingga sekarang belum ada keputusan karena suami dan anak cowok tidak setuju, katanya biarkan dia hidup alami, memiliki organ tubuh sempurna. Sementara anak cewek setuju jika si Ziggy dikebiri.