Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tips Membeli Mobil Baru bagi Kaum Milenial

10 Agustus 2022   16:24 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:18 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil bagi generasi milenial sangat penting sebagai penunjang karir. Ini sebuah tantangan bagi orang tua yang memiliki anak milenial untuk memenuhi tuntutannya. 

Memang tidak semua anak milenial menginginkan mobil baru. Banyak dari meraka yang masih setia dengan mobil lama atau bahkan sepeda motor.

Putri saya, walaupun dia memasuki kuliah dan tergolong anak milenial, tidak menginginkan mobil baru. Cukuplah motor lama untuk mendukung transportasi ke kampusnya. Jika di rumah, mobil bapaknya masih tergolong baru.

Bagi kaum milenial yang sudah bekerja, keinginan memiliki mobil pasti ada, karena sudah memiliki penghasilan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memutuskan memiliki mobil baru, seperti yang saya kutip dari Toyota Auto 2000.

1. Perhitungkan budget

Perhitungan budget sangat penting, terlebih jika memutuskan membeli mobil baru. Seperti kita ketahui mobil baru harganya pun pasti mahal. 

Khususnya apabila membelinya secara kredit. Harus ada perhitungan gaji bulanan dan kewajiban membayar cicilan.

Ada kisah, ketika saya hendak menjual Fortuner tahun 2018, harga mobil sudah disetujui pembeli. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pembeli ini berniat memenuhi keinginan anaknya untuk memiliki Fortuner. Ketika sudah tawar menawar dan jadi, pembeli tersebut tidak datang lagi ke rumah.

Seorang makelar memberi kabar jika si bapak, pembeli tadi telah meninggal. Kabarnya dia terkena serangan jantung karena anaknya meminta mobil baru Pajero. 

Harga mobil Pajero tentu lebih tinggi dari harga Fortuner lama, sementara budget si bapak tidak sampai miliaran. 

Kebenaran cerita itu pun saya kurang tahu karena hanya dapat dari satu pihak yakni makelar, si penghubung antara kami.

Berkaca dari cerita yang dibawa makelar, seyogyanya memiliki mobil harus disesuaikan dengan keuangan keluarga. Jangan sampai punya mobil baru, tetapi menyusahkan orang tua atau keluarga. 

Jika memiliki tabungan untuk membeli mobil baru, tidak masalah. Namun, jika memutuskan untuk kredit harus memperhatikan cicilan per bulannya. Total cicilan tidak boleh lebih dari 30% penghasilan.

Besar cicilan mobil setiap bulannya dipengaruhi oleh down payment (uang DP), di mana besar DP akan meringankan beban cicilan per bulannya.

Selain itu perhatikan pula tenor, yakni waktu pinjaman dalam kredit. Tenor ada jangka panjang dan jangka pendek. Hal ini bisa memengaruhi besar beban tiap bulannya.

2. Pilih model yang sesuai

Ada banyak ragam tipe kendaraan roda empat, sebut saja tipe mobil MPV, SUP, sedan, hatchback, sport, hybrid. Masing-masing tipe memiliki karakteristik yang berbeda.

Dari sekian banyak tipe kendaraan, kita bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Contoh, kita membutuhkan mobil untuk keluarga dan sering bepergian jauh, kita bisa membeli mobil jenis MPV, seperti Innova, Rush dan lain sebagainya.

Jika untuk kendaraan pribadi yang hanya muat tiga orang, kita bisa memilih jenis mobil yang kecil, seperti sedan. 

Mungkin membeli mobil untuk rental antar kota, bisa memilih mobil yang lebih besar. Semua harus disesuaikan dengan kebutuhan agar saat memilih model mobil tidak salah. 

3. Manfaatkan promo yang ditawarkan

Ketika memutuskan untuk membeli mobil baru, tidak ada salahnya berburu promo. Biasanya promo akan berlangsung di awal tahun. 

Saya pernah mendapat promo beli mobil uang kembali senilai Rp 25 juta. Kalau tidak salah saat itu menjelang akhir tahun.

Promo lain misalnya, pilih mobil semudah cicilannya. Untuk lebih jelas, kita bisa bertanya ke sales atau ke dealer resmi.

Promo juga bisa kita dapatkan dari pihak bank yang siap membiayai pembelian mobil baru. Seperti informasi yang pernah saya dapatkan melalui pesan pribadi dan secara langsung di kantor bank tersebut.

Promo khusus untuk nasabah private dan prioritas, yakni pada bulan Agustus nasabah mendapat benefit berupa fasilitas pembiayaan kendaraan mobil baru dengan bunga flat (tetap) 2,25%, tenor 1 tahun, LTV max 90%, dan voucher E-Wallet senilai Rp. 500K.

4. Ajukan test drive

Asyik mobil baru telah dipilih. Jangan dulu dibungkus, lakukan tes drive sebelum membeli. Siapa tahu ada yang kurang sreg di hati.

Biasanya orang akan tertarik dengan gambar dulu, setelah melihat aslinya sering kali berpikir panjang. Tidak ada salahnya berpikir, memilih sebelum membeli. 

5. Sediakan dana perawatan

Setelah mobil dimiliki, perhatikan pula dana nganggur untuk perawatan, pajak setiap tahunnya, BBM setiap harinya.

Saya pernah mendapat cerita dari teman yang baru membeli mobil, ketika servis rutin ke dealer dia kaget dengan biaya servis setelah masa garansi habis.

Pajak setiap tahunnya juga harus diperhatikan sebelum membeli mobil baru. Jika belum tahu berapa kepastian biaya pajak jenis mobil yang diidamkan, bisa bertanya pada teman, sales atau googling.

***

Memiliki mobil baru memang idaman semua orang, tetapi pertimbangkan 5 hal di atas agar tidak terjebak keinginan.

Ada baiknya kita prioritaskan yang utama. Kalau sedang fokus kuliah, fokuslah belajar dahulu, biarlah uang orang tua untuk biaya sekolah.

Jika sudah bekerja, pilihlah antara mobil, rumah atau investasi lain. Kalau menurut saya mobil tidak bisa dijadikan investasi apalagi mobil keluarga, kecuali mobil untuk usaha, ada income untuk keluarga.

Pilihan di tangan teman-teman milenial, apakah membeli mobil baru atau memakai yang lama dan sudah ada? 

Selamat berkarya

Salam, terima kasih telah membaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun