Dapat pesan begitu, saya terharu dan hanya bisa membalas.
"Mamah sama Papah juga minta maaf tidak bisa maksimal mendokan dan membantu."
Setelah itu kami hanya saling kirim pesan gambar cinta.
Pukul 15.00 WIB waktu pengumuman, saya pun belum mendapat kabar.
"Gimana, La, lolos gak?"
Apa jawabnya?
Dia belum berani buka, masih menyiapkan mental.Â
Dia pun mengabarkan jika kedua temannya satu asrama ada yang sudah buka pengumuman. Kedua temannya itu tidak lolos.
"Kasihan lagi sedih mereka. Aku temani mereka dulu ya, Mah!"
Saya tinggalkan ponsel untuk salat ashar dan berdoa. Tidak lupa mengingatkan anak untuk baca shalawat agar hatinya tenang.
Setelah itu yang saya pikirkan perkataannya, bukan lagi antara lolos dan tidak "Masih menyiapkan mental".