Untuk luas kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang akan dipelihara. Jika tujuannya mengembangbiakan, tentunya harus lebih luas karena sapi yang akan dipelihara ada dua ekor, jantan dan betina.Â
Jika memelihara sapi lebih dari dua ekor, posisi kandang pun bisa dibuat sejajar yang saling berhadapan atau berlawanan. Bisa juga posisi mengelilingi kandang saling berhadapan atau berlawanan.
2. Bibit sapi yang unggul
Pemilihan sapi untuk ternak atau dipelihara harus benar-benar diperhatikan agar menghasilkan sapi yang bagus. Secara umum sapi yang bagus adalah kulit, matanya bersih, hidungnya tidak berlendir, bulunya bersih dan tidak rontok. Â
Selain itu perlu diperiksa bagian ekor dan duburnya, apakah sapi tersebut mengalami diare atau tidak. Untuk mendeteksi sapi terhindar dari infeksi dan zat berbahaya, bisa dicek dari kukunya yang tidak panas.
3. Pemberian pakan
Sapi termasuk hewan yang rakus, dia tidak henti makan, itu sebabnya banyak peternak pada musim kemarau stok makanan, mulai dari jerami bekas panen, daun tebu, alang-alang. Hal ini tidak dianjurkan karena pakan ini berkualitas rendah, akibatnya memengaruhi berat badan sapi.Â
Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan sapi dengan cepat, maka sapi perlu diberi pakan yang memenuhi syarat. Selain pakan hijauan, seperti rumput gajah, daun turi, lamtoro, daun kacang tanah, daun kacang panjang, daun kedelai, dan lain-lain. Sapi pun perlu pakan tambahan sebagai makanan penguat, Â seperti ampas tahu, kulit kacang kedelai, bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, dan lain-lain.
Selain itu, peternak atau pembudidaya sapi harus betul-betul memperhatikan kebutuhan air pada ternak peliharaannya. Mengutip dari Disnak, bagi sapi pekerja dewasa, kebutuhan air minum yang harus disediakan kurang lebih 35 liter per hari, sedangkan bagi sapi dewasa yang tidak digunakan sebagai pekerja cukup 25 liter per hari.
Selain memperhatikan pakan, sapi pun perlu mendapat vitamin dan vaksin. Hal ini yang sedang diharapkan para peternak terkait wabah PMK semakin meningkat.