Pekerjaan di desa pada umumnya bertani dan berternak. Hal ini karena lahan di desa masih luas dan cocok untuk memelihara hewan. Namun, tidak semua hewan ternak bisa dipelihara warga, misalnya sapi.
Sapi walaupun sangat menguntungkan, tetapi perawatannya pun susah, belum jika terjadi wabah seperti sekarang ini, yakni PMK.
Di desa saya ada dua orang yang memelihara sapi, itu pun jumlahnya hanya satu ekor. Mereka tidak berani memelihara sapi lebih banyak karena modal untuk membeli anak sapi itu mahal.
Seperti yang dikatakan Mbah Mirah, membeli anak sapi jantan jenis Limousin usia enam bulan harganya Rp14 juta. Belum pembuatan kandang dan pemeliharaan.Â
Modal itu cukup banyak bagi warga desa, tetapi sebenarnya berbanding lurus dengan hasil yang kelak didapat. Harga sapi setelah dewasa bisa mencapai minimal Rp21 juta.Â
Dari obrolan ringan dengan Mbah Mirah dan beberapa sumber lainnya ada beberapa cara memelihara sapi agar menguntungkan di kemudian hari. Tentunya dengan perawatan yang tepat.
Baca juga : Tips Memilih Daging Sapi Segar Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
Cara memelihara sapiÂ
1. Kandang sapi
Lokasi kandang sapi harus diperhatikan, yakni jauh dari sumber air dan pemukiman penduduk. Batas minimum dari pemukiman adalah 10 meter. Pun kandang harus cukup sinar matahari.