Kepo salah satu bahasa gaul yang sering digunakan. Biasanya ditujukan bagi seseorang yang serba ingin tahu. Kata ini berasal dari Knowing Every Particular Object.
Kita pun pernah mengalami bahkan sering, ketika banyak tanya pada anak dikatakan "Ih ... Mamah Kepo". Kita dianggapnya menyelidiki, so ingin tahu urusan orang lain.
Sejarah Kepo (Kantin Emak Produktif Oye)
Kepo yang akan saya ceritakan sebenarnya bukan bahasa gaul tersebut, melainkan komunitas yang berdiri sudah satu tahun.
Pada 9 Mei 2021, atas saran Pak Cahyadi, saya membuat grup WhatApps, anggotanya alumni kelas menulis emak punya karya (EPK). Tujuannya agar kami saling support untuk produktif menulis.Â
Sebuah komunitas tidak akan berkembang jika tidak ada pengurusnya. Sejak saya disuruh membuat grup alumni. Kita pun membuat pemilihan secara online melalui google formulir untuk memilih ketua dan pengurus lain.
Pada pemilihan itu terpilih 8 emak. Saya mendapat kepercayaan dengan nilai tertinggi, maka sejak 1 Juni 2021 resmilah komunitas itu diberi nama Kepo.Â
Namun bukan kepanjangan dari Knowing Every Particular Object, melainkan Kantin Emak Produktif Oye. Kami katakan kantin karena di dalam kantin itu ramai dengan berbagai menu makanan dan pemiliknya selalu emak-emak. Kepo juga bisa dikatakan emak yang serba ingin tahu dan serba ingin melalukan sesuatu, apa-apa dikepoin. Betul gak sih? he ....
Kegiatan Kepo (Kantin Emak Produktif Oye)
Selama satu tahun emak Kepo banyak melakukan kegiatan terutama dalam hal menulis buku. Para anggota masih terus menulis buku solo dan antologi, hingga ada yang sudah menerbitkan buku solo lebih dari 3.Â
Bukan itu saja, Kepo juga memiliki program kemanusiaan, terutama untuk anggota Kepo itu sendiri dan membantu sahabat kita di Palestina.Â
Selain kegiatan kemanusiaan, Kepo juga melaksanakan lomba menulis, seperti pada Ramadan 2022. Selama Ramadan emak-emak menulis quotes dan ditayangkan di blog ruangmenulis Pak Cah. Setiap harinya ada minimal 20 quote yang masuk dan harus saya edit dan tayang di blog ruang menulis.Â
Selain tayang di blog, naskah asli tayang di grup Facebook Kepo. Di sini para juri akan menilai dan menentukan pemenang.
Dari sekian tulisan yang masuk tidak semuanya berupa quotes. Ada saja peserta yang menulis berupa materi, curhatan, puisi, curhat status.
Untuk mengenal lebih dalam lagi tentang kutipan, tanggal 5 Juni 2022, pengurus mengadakan webinar dengan tema "Kupas Tuntas Quotes" oleh Pak Cahyadi Takariawan.
Tatap muka lewat zoom juga sebagai ajang silaturahmi para anggota yang selama satu tahun hanya melihat foto profil atau tulisannya saja. Bahkan ada juga profilnya bukan emak, ada anak, bunga, bahkan hewan kesayangan.
Apa itu Quotes?
Kita tahu quotes itu kutipan, pada umumnya tulisannya pendek tetapi langsung kena sasaran. Tujuannya untuk memberi motivasi, inspirasi, pengingat bagi pembacanya. Bisa juga dikatakan kata-kata bijak atau kata mutiara.
Quote atau tulisan pendek bisa diambil dari sebuah buku, drama, pidato, dan lain-lain lalu diulang karena menarik atau berguna. Pak Cahyadi memberi contoh, jika membaca buku pernikahan yang ditulis Pak Cah, bisa kita mengambil intinya kembali dalam bentuk quotes. Jika kutipan tersebut bukan ide penulis harus mencantumkan sumber untuk menunjukkan asal kalimat tersebut.Â
Contoh quote yang masuk ke redaksi saya.
"Jadilah pendengar yang baik, bisa jadi masalah yang didengarkan dari orang lain adalah jawaban atas permasalahan sendiri." (Syasha Lusiana)
"Jangan terperdaya oleh amalan yang dilakukan, dan jangan tertipu oleh pujian. Sebab merasa diri lebih baik dari yang lain adalah perkara yang menjerumuskan ke jurang kehinaan." (Atifah Saleha)
"Apapun pekerjaan Anda lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati. Berikan yang terbaik lalu biarkan Allah yang menilai dan memberikan balasan karena kalau mengharapkan balasan dari manusia Anda akan kecewa."Â (Meivany Azarini)
"Perpaduan warna yang serasi pada alam memberikan pelajaran kepada kita bahwa walaupun berbagai warna, tetapi tampak indah. Begitu juga kehidupan manusia, walaupun banyak warna kehidupan sebenarnya terasa indah apabila bisa menempatkannya secara proposional dan tepat." (Wydiesti)
Pada acara webinar, Pak Cah juga menjelaskan quotes bisa berupa parapfrase. Parafrase adalah bentuk pengungkapan kembali suatu tata bahasa, kalimat, atau pernyataan dengan menggunakan diksi kita sendiri. Hal ini untuk menghindari plagiat.
Ada beberapa pertanyaan yang diajukan peserta webinar, salah satunya dari GuruPenyemangat, dia menanyakan jika tulisan itu ngegombal yang bikin baper, apakah bisa termasuk quotes?
Kita mungkin sering membaca ada tulisan yang bikin meleleh di badan truk, bus atau tembok. Bahkan di pinggir jalan samping balai Kota Madiun ada mobil yang dibentuk kafe bertuliskan quote yang baper.
Kalau menurut saya, kendaraan diberi gambar dan tulisan pendek adalah kreatifitas pembuatnya. Dia menggabungkan seni graffiti dan kata-kata agar menarik pengunjung.
Pak Cah mengatakan selama kata-kata itu mengandung kebaikan, memberi inspirasi dan motivasi bisa termasuk quotes. Lain lagi jika tulisan itu tidak mengandung makna dan itu termasuk rayuan.
Siapa pemenang lomba menulis quote 30 hari Ramadan?
Sebagaimana sebuah lomba ada yang juara dan tidak, begitu pun lomba menulis di Kepo. Namun, kejuaraan ini bukan berarti yang tidak juara tulisannya jelek. Kami menilai dari beberapa kriteria, di antaranya kedisiplinan waktu, teknik penulisan, kedalaman makna.
Setelah melalui penilaian dan musyawarah tim juri, Mak Hellen, Mak Tatik, Mak Rifu dan saya, akhirnya keluar beberapa emak yang mendapatkan uang elektronik berupa pulsa.
Ingin tahu jumlahnya? Pokoknya cukup untuk isi paketan atau teleponan sama anak, mantu, cucu. Ini sebagai bentuk apresiasi, penghargaan bagi pemenang.
Kami semua masih dalam proses belajar, tidak ada yang juara atau kalah. Pemenang adalah dia yang bisa mengalahkan rasa malas.
Selamat berkarya.
Sri Rohmatiah Djalil (Presiden Kepo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H