4. Â Tentukan konsekuensi
Menerapkan grounding harus sesuai usianya agar anak mengerti. Kita tidak bisa melarang tanpa alasan dan konsekuensi yang ngambang. Gunakan juga kata "jika ..., maka ..."
Kita pun bisa duduk bersama anak membicarakan aturan dan konsekuensinya jika ada pelanggaran. Misalnya ketika anak kecil menjatuhkan remot, bisa mengatakan,Â
"Kalau adik menjatuhkan remote televisi, maka tidak dapat menonton selama dua hari."
Kita bisa menjelaskan kenapa tidak bisa menonton selama dua hari. Remote harus dibetulkan, jika membeli lagi harus menunggu punya uang dan lain-lain.
5. Ciptakan dan pertahankan suasana keluarga yang positif
Daripada kita sering mengkritik, menegur, lebih baik kita memberi contoh. Kita yang terlebih dahulu menciptakan sikap positif.
Seorang anak yang tumbuh di iklim damai tanpa perselisihan, jauh dari kritik, dia lebih percaya diri dan sukses, lebih bahagia dan lebih sehat.Â
Semoga bermanfaat,
Terima kasih telah membaca,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H