Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

5 Tips Terapkan "Grounding Kids" yang Efektif untuk Disiplinkan Anak

4 Juni 2022   13:19 Diperbarui: 7 Juni 2022   20:00 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tips Menerapkan Grounding. Dokpri

1. Berbicara dengan anak

Salah satu cara untuk "mengajarkan disiplin" adalah dengan menciptakan percakapan yang aman, rileks, tidak tegang. Untuk mengurangi ketegangan, kita bisa menyelipkan selera humor, tetapi bukan menertawakan.

Saat  suasana sudah mencair kita bisa mengajukan pertanyaan, kenapa terlambat, kenapa berantem. Lalu biarkan anak bicara, kita mendengarkan. Ingatlah bahwa anak memiliki alasan atas apa yang dia lakukan. Kita mungkin tidak menganggapnya sebagai alasan yang baik, tetapi baginya, itu adalah alasan. Jika kita tidak mengetahui alasannya, kita tidak dapat mencegah kekambuhan.

2.  Fokus pada tujuan

Bermain bersama teman sebaya itu tantangan. Jika kita tidak menerapkan batasan, anak akan blablas tanpa rem, lupa akan tujuan, cita-citanya.

Orang tua harus selalu mengingatkan dan memberi instruksi yang mudah dimengerti anak untuk berusaha mencapai tujuannya. Tidak perlu menyuruhnya belajar dengan kata-kata tegas, "Kamu harus belajar, jangan main terus!"

Kita bisa mengubahnya, "Selesaikan dulu tugas sekolah, baru setelahnya boleh main, tetapi segera pulang sebelum magrib."

3.  Jangan berlebihan

Suatu hari, saya tidak melihat teman anak saya bermain bola di belakang rumah. Saya pun bertanya pada anak, "Mas Fulan kemana?"

Dia menjawab, "Nggak boleh main sama bapaknya, dia kena hukuman karena kemarin ketahuan main jauh."

Mengurangi kegiatan favorit anak adalah salah satu cara melakukan grounding. Namun, jika melakukannya berlebihan dan merampas hak bermain, anak akan kesal dan tidak akan belajar dari kesalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun