2. Â Kemampuan membayar
Salah satu filter paling utama adalah kemampuan penyewa untuk membayar biaya sewa. Kita tekankan uang sewa dibayar dimuka. Kemampuan membayar itu penting karena kita tidak mau pusing nagih-nagih terus, sementara penyewa terus berdalih.Â
Jika ia beralasan membayar secara dicicil, sebaiknya buat perjanjian tertulis kapan ia melunasi. Namun, penyewa model seperti ini tandanya tidak punya cukup dana, kita wajib mempertimbangkannya.Â
3. Â Kejujuran
Rumah yang digunakan produksi miras, saya kira karena tidak ada kejujuran dari penyewa. Apakah dia akan menggunakan rumah tersebut untuk usaha atau tempat tinggal.
Jika kita merasa ada kejanggalan dari penyewa, sebaiknya telusuri kebenarannya. Misalnya minta bukti penghasilan dari kantornya atau cek profilnya ke alamat yang tertera di KTP. Jika terbukti berbohong, bisa saja ini menjadi tanda tidak beres. Biasanya kebohongan kecil di awal bisa memicu ketidajujuran lainnya.
4. Kerapian
Ketika ada orang yang hendak menyewa rumah kita, pastikan orang tersebut mencintai kerapian, caranya bisa dilihat dari penampilan. Bukan menilai rendah yang berpenampilan sembrono, tetapi kalau orang yang menjaga penampilan, pada umumnya ia suka kebersihan.
Kita tidak ingin rumah yang disewakan berantakan atau rusak tak terurus. Mengutip dari kompas, Brandon Turner salah satu investor real estate di AS menilai,jika  jika gaya hidup sehari-hari penyewa bersih dan teratur, berarti mereka merawat properti dengan baik.
5. Bebas dari tindak kriminal
Pastikan calon penyewa rumah kita, berkelakuan baik, tidak pernah terlibat tindak kriminal, obat-obatan, perjudian. Cara mengetahuinya bisa memanfaatkan media sosial atau survei langsung ke alamat KTP yang ia tunjukkan.