Hallo, Sahabat semua,
Kita mungkin sering mendengar nasabah yang secara tiba-tiba uangnya berkurang di rekening bank. Kejadian itu tentu bikin nyesek. Saya mengalaminya beberapa hari yang lalu.
Kronologi
Pada tanggal 21 Mei saya pulang dari Malang pukul 19.00 WIB. Uang yang saya bawa tidak cukup untuk bayar driver. Ketika sudah sampai di Madiun dan keluar tol, saya pun mampir ke mesin ATM terdekat.
Sempat sih berpikir untuk transfer via aplikasi ke driver yang mengantar kami ke Malang. Setelah dipikir-pikir dan ada mesin ATM sebelum kami sampai rumah, akhirnya ambil uang saja.
Dari situ kami pulang dan merasa tidak ada kejanggalan dengan mesin ATM. Namun, ketika saya ke bank tanggal 23 Mei hari Senin untuk nabung, ada dua pengurangan yang tercetak. Waktunya hanya berbeda 4 menit 30 detik.
Customer Service menjelaskan jika saya mengambil di tempat yang berbeda dengan mesin ATM berbeda karena melihat dari kode yang tertera di buku tabungan.
"Mungkin Ibu lupa," kata si Mbak.
Saya menyangkal karena tidak melakukan hal tersebut. Si Mbak terus menduga, "Ibu memberikan kartu ATM kepada suami atau anaknya untuk mengambil." Introgasi menurut saya makin berbelit.
Saya menjawab, "Dalam waktu 4 menit, 30 detik, itu waktu yang singkat untuk menyerahkan kartu ke orang lain. Suami saya tidak bisa berjalan (difabel) bersama saya di mobil, anak saya di Malang, Mbak, tidak mungkin."
Petugas CS meminta ponsel dan memerikasa aktivitas rekening saya mulai dari bulan lalu, dia pun menemukan pengambilan di bulan lalu dengan kode hampir sama, yaitu pengambilan melalui ATM.
Dia terus mengintrogasi aktivitas perbankkan saya, untungnya rekening yang saya pegang ini tidak banyak aktivitas, hanya pembelian pulsa, listrik, transfer ke beberapa orang, itu pun tertera nama dan tujuan.
Hingga pada titik lelah tidak ada solusi, saya pasrah, menyadari kalau yang pegang kartu ATM saya bukan orang lain apalagi pihak bank. Namun, nyesek juga, uang raib tengah malam, 4 menit 30 detik setelah saya transaksi.
Saya berusaha berdamai dan ikhlas itung-itung sedekah, mungkin ini peringatan agar saya lebih banyak lagi sedekah. Ikhlas, ikhlas cara terakhir saya.
Saya tidak tahu kasus yang saya alami ini namanya apa, mungkin ini yang namanya korban skimming. Jika benar kasus skimming pihak bank akan mengganti kehilangan uang tersebut dengan batas waktu tertentu, tetapi saya sudah malas mengurusnya ke bank pusat. Ikhlas. Ikhlas itu solusi saya.
Alhamdulillah selang beberapa jam setelah saya lapor ke bank, ada notifikasi uang masuk sejumlah uang raib. Saya menduga itu dari bank tersebut sebagai pengganti.
Apa itu Skimming?
Skimming adalah salah satu metode penipuan yang banyak merugikan nasabah bank, umumnya terjadi pada mesin ATM. Dalam bahasa Inggris artinya pembacaan sepintas karena kerjanya menggunakan alat bernama skimmer yang membaca dan menyalin informasi di kartu debit atau kredit.
Mengutip dari kompas. Modus operansi skimming menduplikasi data kartu kredit atau debit yang ada di strip magnetik yang biasanya ada di belakang kartu dan berwarna hitam.
Metode penipuan ini ini pertama kali teridentifikasi pada 2009 di Woodland Hills, Amerika Serikat. Saat itu, metode skimming dilakukan dengan menempelkan alat di tempat memasukkan kartu ATM.
Tak hanya di ATM, modus skimming ini juga bisa terjadi di mesin Electronic Data Capture (EDC) yang biasanya terdapat di kasir-kasir minimarket atau restoran.
Terdapat dua metode untuk melakukan apa itu skimming di mesin EDC. Cara pertama dengan menyematkan alat skimmer khusus pada mesin EDC. Cara kedua, dengan metode yang lebih sulit seperti wire tapping.
Cara Aman Mengambil Uang di ATM, dilansir dari situs resminya:
1. Hindari lokasi ATM yang sepi. Jika terpaksa harus ke lokasi ATM yang sepi, maka sebelum masuk ke booth ATM, pastikan tidak ada orang yang mencurigakan di depan booth ATM.
2. Ini kesalahan saya waktu itu, mengambil uang tengah malam, walaupun berada di area kantor bank, tetapi kantor itu tanpa penjagaan karena cabang. Mungkin juga penjaga berada percis di area kantor bukan di mesin ATM.
3. Perhatikan ruangan mesin ATM, pastikan tidak ada benda yang mencurigakan seperti kamera pengintai PIN.
Ini juga menjadi kelalaian saya, waktu itu masuk saja ke dalam ruangan mesin ATM dan klik, klik ambil uang lalu masuk mobil lagi.
4. Periksa card reader ATM, jangan sampai ada barang yang mencurigakan pada lubang kartu ATM seperti lem atau ganjalan
Ini yang dibicarakan teman online saya ketika share pengalaman di atas, “Ada ganjalan gak Bu di lubang kartu?”
Saya masih ingat tidak ada yang mengganjal, lancar jaya saja ambil uang
5. Tutup tombol angka ATM dengan tangan saat input PIN
6. Ganti PIN secara berkala.
7. Periksa mutasi rekening secara rutin, bisa melalui aplikasi dan Internet Banking
Kesalahan saya, karena sudah malam dan ingin segera sampai rumah, setelah ambil uang di ATM dan serah terima uang dan kendaraan kembali. Saya tidak cek langsung aplikasi bank.
8. Hubungi customer service jika ada transaksi yang mencurigakan
Bagaimanapun hasilnya kita harus buat laporan ke CS saat ada kejanggalan. Saat diintrogasi ungkapkan kronologi dengan yakin dan benar.
Jika uang itu masih rezeki kita Insya Allah akan kembali. Jika tidak kembali Allah akan menggantinya dengan yang lebih besar dan berkah.
Saya berbagi pengalaman agar kita lebih hati-hati saat transaksi, baik melalui ATM, aplikasi, belanja atau di bank itu sendiri.
Semoga bermanfaat.
Bahan bacaan
https://money.kompas.com/read/2022/01/14/154000626/cara-mengambil-uang-di-atm-bri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H